Tabanan (ANTARA) - Puluhan warga Bali berbondong-bondong menuju objek wisata Alas Kedaton di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali untuk membagikan makanan kepada 1.500 ekor monyet yang ada di objek itu yang terancam kelaparan akibat tidak adanya makanan yang biasanya diberikan wisatawan yang kini sepi saat pandemi COVID-19.

Koresponden Antara di lokasi objek wisata Alas Kedaton itu, Jumat, melaporkan puluhan warga dengan membawa sebuah karung yang berisikan ubi dan roti itu menyebarkan makanan yang dibawa ke arah ribuan monyet, sehingga monyet-monyet yang berada di lokasi pun langsung menghampiri dan saling berebut makanan dari warga.

Sekretaris Desa Adat Kukuh Tabanan, I Dewa Nyoman Suarta, mengatakan aksi membagikan makanan kepada monyet-monyet di lokasi objek wisata ini adalah bentuk kepedulian warga.

Baca juga: Gugus Tugas: Delapan pasien positif COVID-19 di Bali dinyatakan sembuh

"Aksi peduli pembagian makanan terhadap 1.500 monyet yang berada di objek wisata Alas Kedaton ini sebagai upaya untuk menghindari ancaman kelaparan para binatang ini akibat terdampak pandemi virus COVID-19," ujarnya.

Menurut I Dewa Nyoman Suarta, pembagian makanan terhadap monyet dalam satu harinya biasanya ada 120 kilogram ubi dan sisanya 15 kilogram makanan berbagai variasi, seperti roti dan buah-buahan.

"Menghadapi masa pandemi ini, warga membagikan makanan ini dengan dua giliran dalam satu harinya, yakni setiap jam 10.00 pagi dan jam 15.00 Wita,"  katanya.

Selain bantuan dari warga dalam memberikan makanan ini, pihak Desa Kukuh Tabanan selama pandemi ini juga telah menyiapkan dana sebesar Rp15 juta untuk kebutuhan pangan binatang monyet yang ada di objek wisata Alas Kedaton.

Baca juga: Bandara Bali telah layani penerbangan pemulangan 3.408 WNA

"Penutupan objek wisata ini menjadi dasar bahwa pihak pengelola Alas Kedaton mengalami penurunan jumlah kunjungan wisatawan, masalah lainnya adalah kurangnya pasokan makanan pada binatang-bintang yang ada di objek wisata ini . Semoga dengan aksi ini, binatang-binatang yang ada di objek ini tidak kelaparan," katanya.
 

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/Pande Yudha
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020