Habis gelap terbitlah terang, kita akan bisa melewati krisis yang sedang kita hadapi ini dengan menegakkan disiplin dan menguatkan solidaritas
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah diplomat perempuan Indonesia berbagi cerita mengenai makna perjuangan Kartini, pahlawan nasional pengusung kepentingan perempuan, khususnya di tengah pandemi COVID-19 yang sedang melanda dunia.

Melalui telekonferensi  Zoom yang juga disiarkan langsung lewat kanal YouTube KBRI Warsawa TV, 11 duta besar Indonesia untuk negara asing menyampaikan pandangan mereka tepat pada peringatan Hari Kartini, Selasa, 21 April, mulai pukul 20.00 WIB.

Duta Besar untuk Bulgaria Sri Astari Rasjid mengangkat soal kesamaan Kartini dengan para perempuan di masa pandemi ini dengan sejumlah keterbatasan dalam mobilitas, yang disebutnya sebagai journey in isolation, penjelajahan saat terisolasi.

"Di kala menjelajah berarti mengunjungi dunia luar, saat itu Kartini dalam segala keterbatasan telah berani melakukan perjalanan ke dalam jiwanya utnuk mencari kearifan yang hakiki atau inner wisdom," kata Astari.

Baca juga: Perjuangan para kartini di Jember menangani pasien COVID-19
Baca juga: dr Nurul Amir, Kartini super sibuk sejak zero COVID-19


"Di masa isolasi diri saat pandemi COVID-19, kita mempunyai kesempatan untuk kembali melakukan penjelajahan Kartini dan menemukan keberadaan kita di dunia ini," ujar dia melanjutkan.

Jika Kartini bisa menjangkau dunia, dalam belenggu tradisi Jawa yang ketat dan lingkungan sosial, melalui surat-surat yang dia tulis, perempuan di masa sekarang bisa memanfaatkan media sosial secara kreatif misalnya untuk menulis, membuat karya seni, hingga jelajah kuliner.

"Kartini merupakan panutan setiap perempuan Indonesia dan menginspirasi kita melalui pendekatan cinta kasih, compassion, terhadap kesetaraan dan kemanusiaan," kata Astari.

Sejalan dengan pendapat tersebut, Duta Besar untuk Argentina Niniek Kun Naryatie menyampaikan bahwa kunci utama menghadapi situasi tidak biasa ini adalah bersikap tenang dan berbagi dengan jejaring yang dimiliki untuk mengambil keputusan yang tepat.

"Ini pengalaman terinspirasi dari Kartini. Beliau di tengah kungkungan budaya masa itu yang tidak memungkinkan, tetap reach out dan berkontribusi. Jadi sekecil apa pun juga, kita harus menjadi solusi," ucap Niniek.

Pemandu acara web seminar (webinar, seminar secara daring), Duta Besar untuk Polandia Siti Nugraha Mauludiah memungkasi acara dengan mengutip kalimat sohor Kartini.

"Habis gelap terbitlah terang, kita akan bisa melewati krisis yang sedang kita hadapi ini dengan menegakkan disiplin dan menguatkan solidaritas," kata dia.

Baca juga: Kemarin, pasien sembuh COVID-19 bertambah dan Kartini saat pandemi
Baca juga: Kartini di dunia kesehatan hadapi COVID-19

Pewarta: Suwanti
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020