Kami setuju kemandirian kesehatan nasional harus segera kita bentuk
Jakarta (ANTARA) - Induk holding farmasi badan usaha milik negara (BUMN), PT Bio Farma menilai bahwa industri kimia dasar memiliki kepentingan untuk turut mewujudkan ketahanan kesehatan nasional.

"Kami setuju kemandirian kesehatan nasional harus segera kita bentuk. Itu kenapa holding farmasi terbentuk. Masalah bahan baku lebih dari 90 persen itu impor, tapi ini tak murni hanya masalah farmasi. karena ada industri hulu yang berkepentingan yaitu industri kimia dasar," ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI secara virtual di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, kondisi industri kimia dasar nasional saat ini juga belum sebaik India dan China.

Namun, ia mengakui, tidak mudah untuk membangun industri kimia dasar di dalam negeri, hal itu dikarenakan juga memerlukan waktu dan investasi yang cukup besar.

"Terkadang kita dilema bisnis, harga impor lebih menarik daripada investasi industri kimia dasar," ucapnya.

Kendati demikian, lanjut dia, pihaknya bakal berupaya untuk membangun pabrik bahan baku sendiri agar dapat mengurangi ketergantungan impor terhadap bahan baku dari China, India dan negara lain.

"Untuk menuju nol persen impor mungkin masih susah untuk 5 tahun ke depan, yang coba kami lakukan adalah impor bahan baku seandainya ada kelangkaan bahan baku yang tak bisa kami penuhi sendiri," katanya.

Dalam kesempatan sama, Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo mengatakan pihaknya juga sedang fokus mengembangkan bahan baku obat (BBO) sehingga dapat mewujudkan ketahanan industri kesehatan nasional.

Ia mengatakan pihaknya terus mengoptimalkan anak usahanya yang fokus pada industri BBO, yakni PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia (KFSP).

"Produksi BBO KFSP memiliki potensi dapat membantu penurunan impor BBO nasional hingga 25,8 persen, apabila BBO yang diproduksi dimanfaatkan secara optimal oleh industri farmasi dalam negeri," katanya.

Ia mengemukakan Kimia Farma telah mulai melakukan pengembangan bahan baku obat sejak 2016 sesuai dangan peta jalan yang disepakati Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Bio Farma kembangkan plasma darah untuk penyembuhan COVID-19
Baca juga: Bio Farma serahkan bantuan 10 ribu masker bagi masyarakat Bandung

 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020