Jakarta (ANTARA News) - China mulai membuka diri untuk pasar buah-buahan asal Indonesia, terutama buah lokal seperti manggis dan rambuatan, demikian Sekretaris III Kedutaan China untuk Indonesia Gu Shengqian di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, penduduk di negerinya, kini mulai menerima buah-buahan yang dulu dihindari dengan berbagai alasan, seperti karena bau dan lainnya.

Seperti durian, kata Shengqian, dulu sangat dihindari dan tidak disukai oleh warga China, tapi sekarang durian yang umumnya dari Thailand dan beberapa negara lain membanjiri China.

Masyarakat Negeri Tirai Bambu itu juga sangat menyukai dan gemar dengan buah-buah tersebut, termasuk manggis asal Indonesia.

"Di China, harga manggis mencapai Rp60 ribu per kilogram, itupun adanya hanya di supermarket. Dan saya rasa potensi lainnya juga cukup besar," kata dia.

Selain itu, beberapa komoditas lain seperti karet, lada, sarang burung walet, pinang, kopi dan kulit asal Indonesia juga sangat bagus prospeknya di China di mana belakang ini terus meningkat volume ekspornya.

Selain makanan, produk kerajinan tangan seperti anyaman rotan dan batik juga cukup besar penjualannya, dan berpotensi terus berkembang penjualannya di China.

Plt Kepala Pusat Pengembangan Pasar Wilayah Asia, Australia dan New Zealand, Nuryati Lagoda mengatakan, ekspor Indonesia ke China pada 2008 naik 27,92 persen atau 9,6 miliar dolar AS dari sekitar 8,3 miliar dolar AS pada 2007.

Sementara impor dari Indonesia naik hingga 29,87 persen atau sekitar 8,5 miliar dolar AS pada 2008. Perdagangan Indonesia dengan China juga terus mengalami surplus setiap tahun di mana pada 2008 naik 31,74 persen . (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009