positif apabila sudah terkonfirmasi laboratorium
Banda Aceh (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif menyatakan terdapat empat orang warga Provinsi Aceh yang positif tes cepat (rapid test) COVID-19, salah satunya seorang tenaga medis di fasilitas kesehatan.

"Hasilnya ada yang positif dan yang negatif. Ada beberapa positif, kalau enggak salah saya ada empat orang," katanya di Banda Aceh, Sabtu.

Keempat orang itu merupakan warga Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Pidie, dan Kota Lhokseumawe. Mereka telah dilakukan pemeriksaan sampel lendir (swab) dan dikirim ke laboratorium PCR Balitbangkes di Jakarta.

Baca juga: Polisi perketat pemeriksaan kesehatan di perbatasan Aceh-Sumut
Baca juga: Pemprov Aceh distribusikan 12 ribu APD ke seluruh Puskesmas


Kata Kadis, pemeriksaan swab perlu dilakukan guna memastikan warga tersebut positif atau negatif COVID-19. Dalam beberapa hari ke depan pihaknya akan mendapatkan hasilnya dari Balitbangkes.

"COVID-19 itu positif apabila sudah terkonfirmasi laboratorium (PCR), kalau itu belum dikonfirmasi itu belum positif (COVID-19)," katanya.

Hanif menyampaikan Pemerintah Aceh telah menerima 2.400 rapid test dari pemerintah pusat, dan telah dibagikan ke seluruh rumah sakit di Tanah Rencong. Namun rapid test itu tidak sekaligus digunakan.

"Gunanya, rumah sakit kalau terima pasien lakukan tes awal dengan rapid test," katanya.

Baca juga: Laboratorium PCR tes COVID-19 di Aceh akan berfungsi
Baca juga: 61,5 ribu OMB di Aceh dapat bantuan social safety net


Menurut Hanif, tes cepat yang telah digunakan sekitar 20-30 persen dari totalnya. Tes itu dilakukan apabila terdapat pasien yang dicurigai menyerupai ke arah COVID-19.

"Kalau enggak curiga ke arah itu (COVID-19) enggak dites. Kemudian ditambah dengan petugas kesehatan kita yang dianggap terkontak dengan pasien yang corona atau diduga corona," katanya

Jika Pemerintah Aceh mendapat penambahan rapid test, maka juga akan dites terhadap orang dalam pemantauan (ODP) yang baru, namun bagi ODP yang telah mengikuti masa isolasi lebih 14 hari tidak dilakukan rapid test.

Sebelumnya, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Kamis, mengatakan pemerintah telah melakukan melakukan tes cepat COVID-19 terhadap 2.400 orang warga, dan targetnya hal serupa juga akan dilakukan terhadap 25 ribu warganya.

"Sudah kita lakukan (tes cepat, red.) 2.400 orang, kira-kira baru 10 persen kalau target 25 ribu orang," kata di Banda Aceh.

Saat itu, Gubernur Nova tidak memerinci jumlah positif atau negatif dari 2.400 hasil tes cepat tersebut.

Namun, kata Nova, apabila alat untuk tes cepat mencukupi maka Pemerintah Aceh akan melakukan hal serupa terhadap 30 ribu hingga 40 ribu warga di provinsi yang memiliki total penduduk lima juta jiwa lebih tersebut.

Baca juga: 2.400 warga Aceh telah tes cepat COVID-19
Baca juga: Gubernur imbau perantau Aceh tak mudik cegah COVID-19
Baca juga: Tak ada reagen, dua laboratorium PCR di Aceh belum berfungsi

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020