Jakarta (ANTARA News) - Percetakan pita cukai rokok palsu milik tersangka BS di Jalan Andong Raya Kota Bambu AS Jakarta yang telah beroperasi sejak tujuh tahun lalu dan diperkirakan telah merugikan negara Rp560 miliar.

Dirjen Bea Cukai Departemen Keuangan Anwar Suprijadi di Jakarta Minggu mengatakan, pita cukai rokok palsu yang dicetak dan diedarkan oleh BS dan jaringannya diperkirakan merugikan negara sekitar Rp80 miliar per tahun atau Rp560 miliar selama tujuh tahun.

"Jaringan BS ini adalah yang terbesar dan kualitas cetakannya terbaik yang berhasil dibongkar Bea Cukai," kata Anwar Sujadi saat meninjau lokasi percetakan.

Dijelaskannya, pita cukai rokok berbentuk hologram sangat mirip dengan pita cukai rokok asli dan sangat sulit dibedakan dengan yang asli.

"Dengan detektor ultra violet pita cukai rokok palsu ini belum terdeteksi dan baru bisa terdeteksi dengan alat khusus yakni hologram reader," katanya.

Anwar menegaskan, akan terus membongkar jaringan perederan pita cukai rokok palsu yang dicetak BS.

"Setelah beroperasi selama tujuh tahun, tentu jaringannya sudah luas," katanya.

Dengan terbongkarnya percetakan pita cukai rokok palsu ini, kata dia, negera yang telah dirugikan cukup banyak.

Realisasi cukai rokok dan minuman keras pada 2008 sebesar Rp51 triliun dari target yang ditetapkan pemerintah yakni Rp47 triliun.

"Kalau tidak ada kebocoran dari percetakan palsu seperti ini, realisasi cukai rokok bisa lebih besar lagi," katanya.

Percetakan pita cukai rokok palsu milik BS digrebek petugas gabungan Bea Cukai Wilayah DKI Jakarta dan Jawa Timur, di Jalan Andong Raya Kota Bambu Jakarta, Minggu dinihari.

Dari penggerebekan tersebut petugas berhasil menangkap pemiliknya berinisial BS dan seorang pegawai berinisial H serta seorang lainnya berinisial S yang diduga polisi berhasil melarikan diri.

BS dan H serta barang bukti mobil sedan Volvo saat ini diamankan di Kanwil Bea Cukai DKI Jakarta.

Di percetakan yang berada di tengah pemukiman, petugas berhasil menemukan barang bukti berupa pita cukai palsu siap edar sebanyak 515.850 keping, hologram yang telah dicetak sebanyak 50 roll, dan kertas bahan baku pembuat pita berukuran 58 gram sebanyak tujuh roll.

Petugas juga mendapatkan mesin cetak "Heidelberg" satu unit, mesin potong kertas dua unit, mesin potong hologram satu unit, mesin tempel hologram merek "D-Muken" satu unit, bermacam-macam plat untuk percetakan, tinta cetak sebanyak 92 kaleng, serta setumpuk kertas yang telah dipotong sesuai ukuran cetak.

Di halaman percetakan tersebut juga terdapat sebuah mobel sedan Mercedes Benz warna biru dongker bernomor polisi B 1469 QH.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009