Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota Malang menerima bantuan berupa alat kesehatan dari para pelaku usaha, masyarakat, dan akademisi, yang akan dipergunakan untuk penanggulangan penyebaran virus corona penyebab COVID-19 di Kota Malang, Jawa Timur.

Wali Kota Malang Sutiaji mengucapkan terima kasih atas kepedulian para pelaku usaha, masyarakat, dan juga kalangan akademisi yang menyalurkan berbagai macam bantuan yang nantinya akan disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

"Perusahaan, komunitas dan akademisi bersinergi dengan pemerintah untuk bersama-sama menanggulangi dampak pendemi COVID-19 di Kota Malang, ini merupakan bentuk kepedulian bersama,“ ujar Sutiaji di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa.

Baca juga: Dua pasien terindikasi COVID-19 meninggal dunia di Cianjur

Para pelaku usaha yang menyalurkan bantuan tersebut di antaranya adalah PT Bentoel yang menyumbang 1.000 liter cairan pembersih tangan, dan PT Gandum memberikan bantuan berupa ratusan alat pelindung diri, masker kain, sarung tangan, penutup kepala medis, penutup muka dan sarung kaki.

Selain itu, PT Pertamina menyumbangkan lima alat cuci tangan portabel yang akan dipasang di pasar rakyat, DPC Hiswana Migas Malang menyumbangkan puluhan alat pelindung diri, sepatu boots, masker, sarung tangan, penutup muka, dan cairan pembersih tangan.

Kemudian, Universitas Negeri Malang juga menyalurkan bantuan berupa ratusan alat pelindung diri, penutup muka, sarung tangan medis, sarung tangan, dan masker medis.

Rektor Universitas Negeri Malang Prof Rofi'uddin sebagai perwakilan pemberi bantuan menyampaikan bahwa apa yang dilakukan tersebut merupakan bentuk kebersamaan masyarakat khususnya yang ada di wilayah Kota Malang.

"Sedikit saya tambahkan, ini adalah kebersamaan kita, gotong royong kita, inilah modal utama kita untuk bisa menghentikan penyebaran COVID-19," kata Rofi'uddin.

Baca juga: Empat Warga Penajam positif corona punya riwayat perjalanan Ke Gowa

Rofi'uddin menambahkan, jika seluruh komponen masyarakat bisa terus mentaati protokol yang berlaku, diharapkan bisa menjadi kunci untuk menghentikan pandemi yang sudah terjadi di 211 negara tersebut.

Seluruh bantuan yang diterima oleh Pemerintah Kota Malang tersebut, akan dicatat pada Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), yang nantinya akan disalurkan melalui berbagai dinas terkait, seperti Dinas Kesehatan Kota Malang.

Sutiaji menambahkan, ia mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan masker pada saat melakukan aktivitas di luar rumah, karena COVID-19 bisa dengan cepat menular dan menyerang siapa saja.

"Tenaga kesehatan sudah ada yang terserang. Padahal yang bersangkutan sudah menggunakan APD dan membatasi komunikasi, tapi masih positif," tutup Sutiaji.

Berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, di wilayah Malang Raya yang merupakan gabungan antara Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, tercatat ada 16 kasus positif COVID-19.

Di Kota Malang, ada delapan orang yang positif COVID-19, dimana tiga orang di antaranya telah dinyatakan sembuh.

Sementara di Kota Batu, tercatat satu orang yang positif COVID-19, dan di Kabupaten Malang, sebanyak tujuh orang positif COVID-19, empat orang dinyatakan sembuh, satu orang meninggal dunia, dan dua lainnya masih dalam perawatan.

Baca juga: Pakar: Belum ada bukti hewan tertular COVID-19 akan menularkan lagi
Baca juga: Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya produksi pelindung wajah
Baca juga: REI Jatim sumbang 6 ton beras ke dapur umum Surabaya


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020