Kami akan memastikan bahwa pegawai tersebut dan keluarganya mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk pemulihan secara penuh
Pekanbaru (ANTARA) - Manajemen PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) mengakui bahwa seorang pegawainya di Provinsi Riau dinyatakan positif COVID-19.

“CPI mengonfirmasi bahwa Dinas Kesehatan Provinsi Riau telah menyatakan salah seorang pegawai kami dinyatakan positif COVID-19 pada 30 Maret 2020,” kata Manager Corporate Communication PT CPI, Sonitha Poernomo dalam pernyataan pers kepada ANTARA di Pekanbaru, Selasa.

Ia menyatakan pegawai tersebut telah mendapatkan perhatian medis yang dibutuhkan dan saat ini dalam kondisi yang baik dan stabil.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Riau bertambah dari anggota jamaah tablig

Perusahaan minyak asal Amerika Serikat itu berjanji akan terus memantau perkembangan pegawainya dalam menjalani protokol perawatan kesehatan yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia.

“Kami akan memastikan bahwa pegawai tersebut dan keluarganya mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk pemulihan secara penuh,” kata Sonitha seraya menyatakan CPI segera menerapkan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan untuk meminimalisasi risiko paparan lebih jauh di lingkungan kerja.

Informasi tentang pegawai CPI yang positif COVID-19 beredar santer di media sosial, ada yang menyebutkan bahwa pegawai tersebut sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Chevron di Duri namun tidak jujur dalam menjelaskan riwayat perjalanan bahwa ada bepergian ke Malaysia. Setelah dinyatakan positif terinfeksi SARS-CoV-2 seluruh pegawai RS Chevron Duri segera menjalani tes virus Corona.

Baca juga: Muslimat NU Pelalawan ganti harlah dengan bagikan 3.000 hand sanitizer

Namun, pihak manajemen CPI belum mau menanggapi informasi tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliana Nazir, mengatakan pasien tersebut juga menyatakan tidak bepergian dari Malaysia beberapa waktu terakhir ketika diperiksa. 

“Katanya dia ‘gak dari Malaysia,” ujar Mimi ketika dikonfirmasi Senin malam (30/3).

Mimi menjelaskan, kasus positif ke-3 untuk Riau adalah pasien berinisial AA, berusia 54 tahun, yang merupakan warga Duri Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis.

Baca juga: Gubernur Riau belum tes COVID-19 dahulukan untuk warganya

Ia mengatakan AA merupakan anggota jamaah tablig di Riau, sama seperti dua pasien kasus positif sebelumnya. Namun, pasien tersebut mengaku tidak mengikuti acara tablig akbar di Malaysia sehingga bukan dinyatakan sebagai imported case seperti dua kasus awal di Riau.

“Dia tidak ikutan ke Malaysia tapi masih jamaah tablig. Apa karena kontak dengan orang ini masih ditelusuri. Ini (penularan) transmisi dia kan, dan ini masih dijajaki,” katanya.

Riau mengalami penambahan satu kasus positif COVID-19 sehingga total ada tiga kasus. “Sehingga total di Provinsi Riau terdapat tiga kasus positif, dua dirawat dan satu sudah dipulangkan,” katanya seraya menambahkan pasien AA kini sudah dirawat di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.

Baca juga: Warga tolak Rusunawa Pekanbaru jadi lokasi karantina TKI

Gubernur Riau, Syamsuar, sempat menyatakan sudah memerintahkan Dinas Kesehatan Provinsi Riau langsung melakukan penelusaran atau tracing kontak dari pasien AA.

“Dalam melakukan tracing ini kami bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis dan Polda Riau. Selain itu, kami juga sudah mengisolasi keluarga yang tinggal serumah dengan pasien AA,” kata Syamsuar. 

Baca juga: Gubernur Riau minta peserta tablig akbar di Malaysia segera melapor
Baca juga: Jumlah ODP di Riau tembus 10.000 seiring pulangnya TKI dari Malaysia


Pewarta: FB Anggoro
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2020