Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Bupati Sukabumi Marwan Hamami menetapkan masa tanggap darurat bencana gempa bumi selama tujuh hari terhitung mulai 10-16 Maret 2020, status ditetapkan melalui surat pernyataan keadaan darurat nomor 360/1859/BPBD/2020.

"Masa tanggap darurat bencana ini ditetapkan di enam kecamatan yakni Kalapanunggal, Kabandungan, Cikidang, Parakansalak, Cidahu dan Warungkiara. Penatapan status tersebut dikarenakan adanya kerusakan rumah, sarana sosial, fasilitas umum dan kerugian harta benda, membutuhkan penanganan darurat," kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami di Sukabumi, Kamis.

Status masa tanggap darurat bencana gempa yang disahkan pada Rabu, (11/3) tersebut bertujuan untuk mempercepat penanggulangan bencana pascagempa berkekuatan 4.9 Skala Richter (SR) yang terjadi pada Selasa, (10/3) sekitar pukul 17.17 WIB.

Baca juga: Kemensos percepat penanggulangan bencana gempa di Sukabumi
Baca juga: Korban gempa Sukabumi terobos reruntuhan rumah untuk selamatkan diri


Menurutnya, dengan adanya status tersebut berbagai akses untuk penanggulangan bencana akan lebih cepat serta mempermudah dalam penyaluran bantuan untuk korban bencana gempa yang berada di enam kecamatan itu.

Selain itu, hingga saat ini petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi masih melakukan pendataan terhadap rumah, fasilitas umum/sosial dan sarana lainnya yang rusak.

Dalam penanganan penanggulangan bencana ini khususnya korban, Pemkab Sukabumi dibantu jajaran TNI dan Polri serta sejumlah relawan dari berbagai elemen masyarakat. Untuk bantuan pun sudah mulai berdatangan baik dari unsur pemerintahan, organisasi maupun perorangan.

"Kami terus berupaya agar seluruh korban bisa segera ditanggulangi khususnya rumahnya yang rusak berat agar diungsikan sementara ke tenda maupun kerabatnya terdekat," tambahnya.

Baca juga: Ratusan personel keamanan disiagakan di lokasi terdampak gempa
Baca juga: Korban gempa takut pulang ke rumah


Marwan mengatakan pihaknya juga sudah menugaskan jajarannya seperti dinas kesehatan untuk membuka posko layanan kesehatan untuk memberikan pelayanan kepada para korban, karena rentan terserang penyakit apalagi tinggal di pengungsian.

Di sisi lain, Brimob Polda Jabar pun membuka dapur lapangan untuk menyiapkan makanan siap saji yang dibagikan kepada para korban bencana gempa bumi, Dapur umum ini dioperasionalkan hingga beberapa hari ke depan.

Baca juga: Data sementara, 547 rumah rusak akibat gempa Sukabumi, sebut BPBD
Baca juga: Bupati: 664 rumah di Bogor rusak akibat gempa Sukabumi
Baca juga: BMKG: Gempa Selasa sore di Sukabumi terkuat dalam 19 tahun terakhir

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020