Jakarta (ANTARA) - Serangan virus corona di dunia, termasuk Indonesia, tidak membuat pelatih PSM Makassar yang berasal dari Kroasia, Bojan Hodak khawatir.

“Biarkan itu menjadi urusan pemerintah,” ujar Bojan di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa.

Menurut juru taktik berusia 48 tahun itu, persoalan terkait corona berada di luar kendali klub.

Oleh karena itulah, Bojan tidak terlalu memikirkan hal itu dan fokus kepada persiapan-persiapan timnya.

Baca juga: Virus corona buat laga PSM Makassar vs Kaya FC-Iloilo tanpa penonton

“Kami selalu disibukkan dengan banyak hal. Naik pesawat, dari hotel ke hotel, sampai kami lupa apa itu virus corona,” tutur dia.

Sampai Selasa (10/3), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, virus corona sudah ada di 110 negara, termasuk Indonesia.

Di Tanah Air, virus corona untuk sementara sudah menginfeksi 27 orang dan semuanya dirawat di Jakarta.

Baca juga: Total 27 orang positif COVID-19 di Indonesia

Baca juga: Pasien COVID-19 di RSPI bertambah dua orang


Meski belum ada kasus yang menimbulkan kematian, situasi itu membuat pemerintah DKI Jakarta membatasi kegiatan dengan keramaian di wilayahnya.

Kondisi tersebut yang membuat laga Grup H Piala AFC 2020 PSM Makassar versus klub wakil Filipina Kaya FC-Iloilo di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (10/3), berlangsung tanpa penonton.

Laga itu sendiri berakhir dengan skor imbang 1-1. Gol PSM dilesakkan Osas Saha, sementara gol Kaya FC dibuat Eric Giganto.

Baca juga: 10 pemain PSM tahan imbang Kaya FC-Iloilo 1-1

Baca juga: Virus corona tak buat klub Filipina khawatir bermain di AFC

Baca juga: Osas Saha: Gol pertama untuk PSM berkat Tuhan dan tim


Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020