Selain limbah pelepah sawit ada hasil samping industri kelapa sawit berupa lumpur sawit
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) mengenalkan teknologi pemanfaatan biomassa dari limbah tanaman sawit kepada petani di Provinsi Bangka Belitung.

Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu mengatakan, potensi biomassa yang melimpah bisa menjadi sumber pakan ternak, seperti pelepah sawit dan hijauan di bawah tanaman kelapa sawit.

"Selain limbah pelepah sawit ada hasil samping industri kelapa sawit berupa lumpur sawit (solid decanter), bungkil inti sawit (palm kernel cake) yang dapat digunakan tambahan sebagai bahan baku pakan ternak," ujarnya ketika mendampingi Komisi IV DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua Komisi IV Dedi Mulyadi saat kunjungan kerja ke Kecamatan Sungai Selan Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung.

Lokasi yang dikunjungi tersebut merupakan kampung integrasi sawit sapi binaan Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian.

Salah satu kelompok tani binaan Balitbangtan yakni Kelompok Tani Tunas Baru yang merupakan Laboratorium Lapang kegiatan integrasi Sawit Sapi sejak 2015.

Ketua kelompok tani Tunas Baru, Nurrohim menjelaskan kelompok tani yang dipimpinnya kini menjadi percontohan kawasan integrasi sawit sapi, dan sudah melakukan Sekolah Lapang kepada kelompok tani lainnya.

"Sampai saat ini sudah lebih 20 kelompok ikut menerapkan inovasi integrasi sawit sapi," katanya.

Sementara, sampai saat ini jumlah sapi di kelompok tani tersebut mencapai lebih dari 200 ekor.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi IV Dedi Mulydi memberikan apresiasi pada Balitbangtan yang telah memberikan inovasinya kepada petani dan peternak.

"Litbang Pertanian, sangat penting artinya untuk upaya peningkatan produksi pertanian," ujar Dedi mantan Bupati Purwakarta itu.

Baca juga: Industri biomassa dorong kemandirian ekonomi
Baca juga: BPPT-PTPN V kembangkan PLTU Biomassa limbah sawit

 

Pewarta: Subagyo
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020