Jakarta (ANTARA) - Dubes Myanmar untuk Indonesia, Ei Ei Khin Aye berharap Rumah Sakit Indonesia yang dibangun di Mrauk U, Rakhine State, Myanmar dapat segera diresmikan dan dibuka.

Hal ini disampaikannya saat menerima kunjungan Ketua Presidium MER-C, dr. Sarbini Abdul Murad, Selasa, 3 Maret 2020 di Kantor Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta, menurut keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Ei Ei Khin Aye memberikan apresiasi atas kedatangan Ketua Presidium MER-C untuk menginformasikan perkembangan Rumah Sakit Indonesia dan mengucapkan terima kasih atas upaya pembangunan rumah sakit di Rakhine State, Myanmar.

"Ini suatu hal yang mulia, membangun rumah sakit yang tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat di sana. Ini adalah suatu keputusan yang konstruktif," ujarnya.

Menurutnya, membangun rumah sakit di wilayah Rakhine State membutuhkan upaya yang besar. Terlebih, di wilayah Rakhine State, seperti di Mrauk U dimana rumah sakit berada, di Minbya dan sekitarnya yang hingga saat ini masih terjadi konflik antara Tentara Myanmar dan Tentara Arakan.

"Kami sangat mengapresiasi dapat selesainya pembangunan rumah sakit di Rakhine State," tambahnya.

Pada kesempatan ini, Ketua Presidium MER-C juga mengucapkan terima kasih atas akses, kerjasama dan kesempatan yang telah diberikan Pemerintah Myanmar untuk membangun Rumah Sakit Indonesia.

"Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan akses dan kesempatan sehingga dapat membangun rumah sakit di Rakhine State dimana saat awal tidak sedikit yang meragukan program ini dapat terwujud. Namun kita lihat sekarang rumah sakit ini sudah berdiri," ungkap Sarbini.

"Kami bersyukur bisa diterima dengan baik oleh Pemerintah dan Masyarakat Myanmar. Kami bahagia menjadi bagian dari hubungan sejarah dua bangsa serta berharap rumah sakit ini dapat menjadi simbol persatuan, mempersatukan hubungan batin antara kedua bangsa," tambahnya.

Rumah Sakit Indonesia dibangun atas kerjasama MER-C, PMI dan Walubi (Perwakilan Umat Buddha Indonesia), merupakan simbol dari kebhinnekaan Indonesia yang terdiri dari berbagai macam agama.

Sarbini memaparkan bangunan rumah sakit sudah selesai dibangun oleh MER-C pada November 2019. Saat ini rumah sakit dalam proses pengadaan dan instalasi alat kesehatan oleh PMI.

Menanggapi hal ini, Dubes Myanmar  sangat berharap proses pengadaan alat kesehatan bisa cepat selesai dan rumah sakit bisa segera diresmikan dan dibuka.

Sambil menyerahkan foto-foto rumah sakit Indonesia yang terdiri dari dua lantai dengan kapasitas 32 tempat tidur, Sarbini berharap setelah penyerahan rumah sakit, hubungan kerjasama yang ada dapat terus berlanjut.

"Kami berharap kerjasama yang ada antara Indonesia dan Myanmar dapat terus berlangsung meskipun rumah sakit telah diserahkan, seperti pelatihan bagi tenaga medis lokal yang akan bertugas," kata dia.

Rencana pelatihan ditanggapi positif oleh Kedutaan Besar Myanmar yang akan mengkoordinasikan lebih lanjut dengan Kementerian Kesehatan Myanmar.

Baca juga: Dialog antaragama dapat bantu pembangunan perdamaian di Myanmar
Baca juga: Indonesia serahkan rumah sakit di Rakhine State pada Myanmar
Baca juga: Indonesia-Myanmar rayakan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020