tindakan yang over atau berlebihan ini justru membuat kepanikan atau fobia baru lainnya yang tidak perlu terjadi di saat sebenarnya seluruh kebutuhan masyarakat tetap dapat terpenuhi
Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) meminta masyarakat untuk tidak melakukan panic buying atau pembelian secara panik terhadap berbagai barang kebutuhan utama di beragam toko-toko ritel modern.

"Anggota peritel Aprindo selalu siap untuk hadir dan cukup dalam memenuhi kebutuhan baik pangan maupun nonpangan bagi masyarakat di seluruh Indonesia, dikarenakan tindakan yang over atau berlebihan ini justru membuat kepanikan atau fobia baru lainnya yang tidak perlu terjadi, di saat sebenarnya seluruh kebutuhan masyarakat tetap dapat terpenuhi dan tercukupi dengan baik," kata Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Menurut Roy N Mandey, beberapa hal yang terpenting antara lain bagaimana kalangan masyarakat bisa menjaga kesehatan diri serta keluarga.

Selain itu, ujar dia, diharapkan berbagai pihak juga tidak cepat terpengaruh baik oleh kabar hoaks maupun berita yang tidak terpercaya yang diviralkan oleh oknum.

Namun, lanjutnya, warga diharapkan hanya percaya dan mengikuti berita yang disampaikan oleh kementerian dan lembaga pemerintah yang secara langsung disiarkan melalui jaringan media dan televisi terpercaya dan kompeten ke seluruh wilayah Indonesia.

Roy juga meminta agar peritel anggota Aprindo terus dan tetap melayani kebutuhan masyarakat serta mengambil tindakan atau kebijakan yang dianggap perlu untuk memastikan bahwa kebutuhan masyarakat dapat terlayani dengan cukup dan baik.

Di tempat terpisah, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan dua pasien yang dinyatakan positif terkena virus COVID-19 dalam keadaan baik.

Menkes mengatakan kondisi baik yang dimaksud adalah bahwa pasien tidak sedang mengalami demam, tidak sesak napas, dan tidak mengalami gangguan saat makan.

Terawan berjanji memantau keadaan pasien setiap hari dan menyampaikannya kepada masyarakat jika pasien menghendakinya. Kemenkes juga telah melakukan "surveilans tracking".

Menkes juga menyatakan sistem perawatan yang dimiliki oleh Republik Indonesia terkait dengan mereka yang terduga atau terpapar COVID-19 sudah baik.



Baca juga: KCI antisipasi penyebaran virus corona di sejumlah stasiun
Baca juga: Guru besar Unair ajak optimalkan rempah tradisional cegah Covid-19
Baca juga: MRT Jakarta akan larang masuk penumpang dengan gejala demam tinggi

 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020