Satgas tidak bisa berdiri sendiri dan harus didukung oleh berbagai pihak lain seperti Kemenpora, PSSI, wasit manajer, TNI, media dan masyrakat
Jakarta (ANTARA) - Satgas Antimafia Bola Polri jilid 3 akan menggandeng Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI untuk memastikan dunia sepak bola Indonesia bebas dari segala jenis aksi mafia.

"Untuk jilid 3 ini kita hadirkan juga Puspom TNI," kata kata Kepala Satuan Tugas Antimafia Bola Jilid 3 Brigadir Jenderal Hendro Pandowo di Polda Metro Jaya, Rabu.

Hendro mengatakaan satgas akan menggandeng Puspom TNI untuk mengantisipasi adanya keterlibatan oknum-oknum TNI dalam kasus pengaturan skor.

"Untuk apa? Mana kala antisipasi ada keterlibatan dari anggota TNI maka satgas sudah mengajak rekan-rekan dari Puspom TNI sampai dengan di wilayah," ujar Hendro.

Baca juga: Satgas Antimafia Bola tangkap dua tersangka pengaturan skor

Baca juga: Polda Sulsel bentuk Satgas Antimafia Bola jelang Liga I 2020

Baca juga: Satgas antimafia bola Polda Banten siap awasi tahapan Liga I


Satgas Anti Mafia Bola akan bekerja sama dengan Puspom TNI di 12 wilayah yang menjadi tempat berlangsungnya pertandingan sepak bola liga 1, liga 2 dan liga 3.

Dalam kesempatan itu Hendro mengatakan dia tidak hadirkan satgas antimafia bola karena  kontra-produktif, menimbulkan ketakutan di berbagai elemen sepak bola nasional.

"Kita tidak ingin kehadiran satgas ini menjadi kontra-produktif kemudian semua pihak jadi takut, wasit, pemain, manajer, semua jadi takut," kata dia.

"Kami menekankan pada aspek preventif, tapi jika ada yang melakukan match-fixing tidak segan-segan juga kita lakukan penegakan hukum," ujarnya.

Dia mengatakan satgas tidak bisa berdiri sendiri dan harus didukung oleh berbagai pihak lain seperti Kemenpora, PSSI, wasit manajer, TNI, media dan masyrakat untuk mewujudkan sepak bola Indonesia yang bersih, yang bermartabat dan yang berprestasi.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020