Beijing, (ANTARA News) - Perempuan yang melahirkan bayi kembar delapan dan punya 14 anak melalui pembuahan tabung ternyata tidak menikah dan masih ingin punya anak lagi.

Angela Suleman mengatakan ia tak mendukung ketika putrinya, Nadya Suleman, memutuskan untuk memiliki bayi lain yang ditanamkan tahun lalu.

"Itu tak boleh dibiarkan lagi," Angela Suleman mengatakan dalam suatu wawancara telepon Jumat seperti dilaporkan Xinhua.

"Ia sudah mempunyai enam anak dan tak memiliki suami. Saya dibesarkan dengan cara tradisional. Saya sangat percaya pada lembaga perkawinan. Tetapi ia tak ingin menikah,"   kata Angela.

Nadya Suleman (33) melahirkan Senin lalu di Bellflower, California. Ia diperkirakan akan tetap dirawat di rumah sakit setidaknya selama beberapa hari lagi, dan semua bayinya mesti dirawat setidaknya selama satu bulan.

Wanita juru bicara di Kaiser Permanente Bellflower Medical Center mengatakan semua bayi itu mengalami kemajuan setiap hari; semua kedelapan bayi tersebut bernapas tanpa alat bantu dan diberi makan melalui botol.

Meskipun putrinya mulai pulih, Angela Suleman merawat keenam cucunya yang lain, yang berusia 2 sampai 7 tahun, di rumah keluarga di Whittier, sekitar 15 mil di sebelah timur pusat kota Los Angeles.

Ia mengatakan ia memperingatkan putrinya bahwa ketika ia pulang dari rumah sakit, "Saya akan pergi."

Angela Suleman mengatakan putrinya sejak dulu selalu menghadapi masalah untuk bisa hamil dan menjalani perawatan kesuburan bayi tabung karena saluran pembuluh telur ke rahimnya "tersumbat".

Ada embrio beku yang tersisa setelah kehamilannya sebelumnya dan putrinya tak ingin semua embrio tersebut dimusnahkan, jadi ia memutuskan untuk memiliki anak lagi.

Dokter dan ibunya telah mengatakan perempuan itu diberi tahu ia memiliki pilihan untuk mengugurkan beberapa embrio dan, belakangan, janinnya. Namun Nadya Suleman menolak.

Ibunya mengatakan ia tak percaya putrinya akan memiliki anak lagi.

"Ia tak memiliki (embrio beku) lagi, jadi itu sudah berakhir sekarang," kata Angela Suleman. "Haru begitu."

Nadya Suleman ingin memiliki anak sejak ia masih remaja, "tapi untungnya ia tak bisa memiliki anak", kata ibunya.

"Bukannya menjadi guru taman kana-kanak atau yang lain, ia malah mulai mempunyai anak, tapi bukan dengan cara normal," kata ibunya.

Obsesi putrinya akan anak membuat Angela Suleman dirundung stres, sehingga ia mencari bantuan dari seorang dokter ilmu jiwa, yang memberi tahu dia agar memerintahkan putrinya keluar dari rumah.

"Barangkali ia mestinya tak mempunyai begitu banyak anak, tapi ia adalah seorang perempuan dewasa," kata Angela Suleman.

"Saya merasa bertanggung-jawab, dan saya tak ingin menyuruh dia pergi," katanya .

                     Ketagihan?
Penelitian psikologi telah dilakukan mengenai alasan sebagian ibu kelihatannya ketagihan hamil berkali-kali. David Diamond, direktur bersama di Center for Reproductive Psychology di San Diego, mengatakan para ibu dapat ketagihan hamil lagi karena sejumlah alasan.

Sebagian temuan menunjukkan pengalaman itu sangat memuaskan sehingga mereka memilih untuk menjadi wali.

Diane G. Sanford, seorang psikolog dan penulis yang mengkhususkan diri pada kesehatan mental reproduktif perempuan, mengatakan meskipun ia tak banyak mengetahui tentang latar belakang Nadya Suleman, banyak perempuan yang memiliki gangguan dorongan obsesif dapat memiliki perasaan yang sangat mendalam mengenai berbagai obsesi.

"Obsesinya berada pada seputar anak-anak, memiliki anak dan menjadi ibu," kata Diane. "Sampai tingkat apa identitas dan penghargaannya untuk menjadi seorang ibu, dan mengapa sejak usia muda ini telah memenuhi pikirannya ? .

Yolanda Garcia (49), dari Whittier, mengatakan ia membantu merawat putra Nadya Suleman yang berusia tiga tahun dan menderita autis.

"Dari apa yang dapat saya beri tahukan ialah ia sangat gembira dengan dirinya, dan mengatakan ia suka memiliki anak dan ia ingin 12 anak secara keseluruhan," kata Garcia kepada Long Beach Press-Telegram.

"Ia memberi tahu saya bahwa semua anaknya berasal dari pembuahan tabung, dan saya berkata, 'Hah, bagaimana kamu melakukan itu dan pergi ke sekolah pada saat yang sama?'" katanya. "Dana ia mengatakan itu dilakukannya karena ia mendapat bayaran."

Garcia mengatakan ia tak menanyakan lebih terperinci.  

Nadya Suleman meraih gelar sarjana pada 2006 dalam bidang pembangunan anak dan remaja dari California State University, Fullerton, dan sampai musim semi lalu ia kuliah di tingkat master dalam bidang penyuluhan, kata wanita juru bicara perguruan tinggi Paula Selleck kepada Press-Telegram.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009