Sejak tahun 2017 luas kawasan kumuh menyusut hingga 170 hektare dan kini hanya menyisakan 11 hektare saja.
Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja meresmikan hasil pembangunan program pemerintah pusat Kota tanpa kumuh (Kotaku) yang dikolaborasikan dengan program pemerintah daerah yakni Bekasi bersih sehat berkah (Berseka) di Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan, Selasa.

Program ini sesuai dengan amanat UUD 1945 pasal 28 ayat 1, RPJMN 2015-2019, dan Permen PUPR Nomor 2 Tahun 2016 tentang peningkatan kualitas dan permukiman kumuh sebagai upaya mengentaskan kawasan kumuh di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

"Sesuai dengan amanat undang-undang bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang lebih baik dan sehat maka dari itu kita terus giatkan program ini," kata Eka.

Baca juga: Dinas: Penataan kawasan kumuh Yogyakarta diarahkan pada sanitasi sehat

Menurut dia, capaian penuntasan luasan kawasan kumuh tidak terlepas dari usaha dan kerja keras yang telah dilakukan oleh Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) sebagai 'leading sector' penataan kawasan kumuh di wilayahnya.

"Saya mengapresiasi Disperkimtan juga kepada perangkat dinas mitra yang tergabung dalam Pokja pengembangan kawasan permukiman, Muspika, serta para fasilitator dan relawan yang tetap bersemangat membangun lingkungan," ucapnya.

Dia menjelaskan luas wilayah kumuh sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Bekasi Nomor 591/KEP.169-Distarkim/2016 adalah 181,3 hektare yang tersebar di 30 kampung dari sembilan desa di empat wilayah kecamatan.

"Sejak tahun 2017 luas kawasan kumuh menyusut hingga 170 hektare dan kini hanya menyisakan 11 hektare saja," ungkapnya.
Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja menebar bibit ikan mujair seberat dua kuintal di lokasi pembangunan program Kotaku dan Berseka di Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan, Selasa (18/2/2020). (Foto: Pradita Kurniawan Syah).
Kepala Disperkimtan Kabupaten Bekasi Iwan Ridwan mengatakan seluruh kegiatan program dikawal Lembaga Keswadayaan Masyarakat, dilakukan secara swakelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat sementara pemeliharaannya melibatkan partisipasi masyarakat melalui Kelompok Pemelihara dan Pemanfaat di masing-masing desa atau kelurahan penerima.

Baca juga: SMF siap dorong dana PKBL untuk penataan kawasan kumuh di Bandung

Pemerintah daerah tahun ini kembali mengalokasikan anggaran sebesar Rp52 miliar untuk melakukan pembangunan di kawasan kumuh di empat kecamatan yakni Kecamatan Tambun Selatan, Tambun Utara, Cikarang Selatan, dan Kecamatan Cibitung.

Pembangunan ini meliputi infrastruktur, non infrastruktur, dan pemberdayaan masyarakat antara lain pembangunan jalan lingkungan, drainase, sarana air bersih, fasilitas Mandi Cuci Kakus, serta taman lingkungan termasuk sarana bermain.

Warga Desa Mekarsari Murtita mengaku kampungnya yang semula menjadi tempat pembuangan sampah liar dan terlihat kumuh itu kini berubah menjadi rapi, indah, serta tertata.

"Saya sangat berterima kasih karena kampung saya yang tadinya kumuh, sampah berserakan, jalan-jalan pada rusak, sekarang alhamdulillah sudah bagus. Jalanan rapi, sampah juga sekarang ada penampungannya, jadi kota saya sekarang bersih sehat dan berkah," ucap Martita.

Peresmian hasil pembangunan program Kotaku dan Berseka ditandai dengan penandatanganan prasasti peresmian oleh Bupati Bekasi dan ditutup dengan kegiatan penanaman pohon, peninjauan fasilitas, serta sarana seperti alat pembuatan kompos, bank sampah, hingga peninjauan infrastruktur lingkungan.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020