Kami turun bersama mengecek kesehatan tenaga kerja asing yang ada di perusahaan-perusahaan, sesuai arahan Wali Kota
Batam (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Kepulauan Riau mengecek kondisi kesehatan tenaga kerja asing (TKA) di sejumlah perusahaan, terkait dengan penyebaran penyakit pneumonia akibat virus corona.

"Kami turun bersama mengecek kesehatan tenaga kerja asing yang ada di perusahaan-perusahaan, sesuai arahan Wali Kota," kata Kepala Disnaker Kota Batam, Rudi Sakyakirti di Batam, Senin.

Ia menjelaskan pada Ahad (9/2) dan Senin tim mengunjungi setidaknya tiga perusahaan, yaitu PT Ghim Li di Kawasan Tunas Industri dan PT TJK Power Kabil pada hari Minggu. Serta PT FCS RGP Plastic di Kabil.

Dari peninjauan itu, diketahui dua orang TKA di PT Ghim Li tiba di Indonesia pada 2 dan 3 Februari 2020 keduanya menjalani karantina di tempat tinggal yang disiapkan perusahaan, dan tidak langsung bekerja.

"Mereka dikarantina sampai 18 Februari 2020. Nanti akan dicek lagi oleh Puskesmas Batam Kota," kata Rudi.

Sedangkan di PT TJK Power Kabil, terdapat 91 TKA yang bekerja di sana. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Disnaker, 20 orang pulang ke China sebelum Imlek, Januari lalu. Dan sampai saat ini mereka belum diperbolehkan untuk ke Indonesia lagi.

"Sisanya 71 orang tidak pulang ke China, ada di Batam. Untuk mereka yang tinggal, perusahaan rutin melakukan tes suhu tubuh setiap hari. Pengecekan dilakukan terhadap seluruh karyawan sebelum masuk kerja. Dan kondisi TKA yang ada sekarang dalam keadaan sehat," kata dia.

Menurut dia, seluruh TKA yang dikunjungi dalam kondisi sehat.

Selanjutnya, kata Rudi Sakyakirti, Disnaker akan memanggil seluruh bidang SDM perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan TKA asal China, untuk memberikan pengarahan seputar kesehatan pekerja.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Batam, Rudi Sakyakirti menegaskan, tidak ada pekerja yang sakit, berdasarkan hasil pemeriksaannya.

Pemeriksaan dilakukan seputar gejala klinis 2019 n-CoV seperti demam, batuk, sesak napas, dan gangguan pernapasan lainnya.

"Sejauh ini enggak ada yang sakit. Yang kita cek gejala klinis saja, salah satunya suhu tubuh," demikian Rudi Sakyakirti.

Baca juga: Wali Kota Batam imbau warganya tunda ke luar negeri

Baca juga: Pemkot Batam tempatkan petugas "profiling" penumpang hindari corona

Baca juga: Masker di apotek dan swalayan Kota Batam diborong warga Singapura

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020