Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan jembatan silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral belum perlu.

"Kalau menurut saya yang diperlukan sekarang itu bukan silaturahim dalam bentuk fisik seperti terowongan, tapi yang sekarang diperlukan itu silaturahim dalam bentuk infrastruktur sosial," kata Mu'ti di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Senin.

Dia mengatakan infrastruktur sosial maksudnya pembangunan kerukunan umat beragama yang tidak hanya berbentuk fisik.

Baca juga: Presiden akan bangun terowongan bawah tanah dari Istiqlal ke Katedral

Menurut dia, pembangunan silaturahim dalam bentuk infrastruktur sosial dapat direalisasikan dengan kesungguhan pemerintah membangun toleransi secara otentik dan hakiki bukan basa-basi.

Untuk itu, Sekum Muhammadiyah menyarankan pembangunan terowongan silaturahim untuk ditinjau ulang.

"Sehingga sepanjang kita ini berhasil membangun infrastruktur sosial, terutama menyangkut sikap terbuka, toleransi dan saling menghormati, saya kira yang sifatnya simbolis seperti itu dilakukan berbeda saja," katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj mengatakan terowongan silaturahim belum mengetahui secara detail soal rencana pembangunan interkoneksi situs Istiqlal dan Katedral.

Menurut dia, kerukunan beragama sebaiknya tidak hanya disimbolkan lewat pembangunan terowongan.

Baca juga: Presiden Jokowi targetkan renovasi Masjid Istiqlal rampung April 2020
 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020