Setelah Cirebon-Semarang, nanti kita juga akan bangun dari Dumai ke Sei Mangke
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan Indonesia akan menghentikan pasokan gas bumi ke Singapura pada tahun 2023, seiring dengan pembangunan ruas pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang.

Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa menjelaskan bahwa PT Rekayasa Industri (Rekind) sebagai pemenang lelang proyek tersebut akan mulai membangun setelah peletakan batu pertama dilakukan pada Jumat 7 Februari 2020. Proyek ini ditargetkan selesai dalam waktu 24 bulan atau pada 2022.

"Setelah Cirebon-Semarang, nanti kita juga akan bangun dari Dumai ke Sei Mangke, sehingga nanti ekspor yang dari Dumai ke Singapura itu kita stop 2023, untuk kebutuhan domestik," kata Fanshurullah pada konferensi pers peletakan batu pertama pipa ruas Cirebon-Semarang di Kantor BPH Migas, Jakarta, Rabu.

Pasokan gas ke Singapura, kata dia, akan dialihkan untuk pemanfaatan gas di dalam negeri, terutama untuk memenuhi kebutuhan industri di Sumatera dan Jawa.

Baca juga: Jika impor gas dibuka, Menperin pastikan hanya dipakai oleh industri

Saat ini Indonesia mengalirkan gas bumi ke Singapura sebanyak 300 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari).

Pembangunan ruas pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang diharapkan dapat mendorong pengembangan kawasan-kawasan industri baru di sepanjang jalur pipa gas tersebut.

"Kawasan-kawasan industri yang menggunakan gas tidak perlu pakai BBM lagi, apalagi harga gasnya sudah dipatok lebih murah, sehingga nanti akan bernilai tambah. Pabrik keramik, baja, kaca, sarung tangan bisa tumbuh semua," kata Fanshurullah.

Ke depan BPH Migas akan melaksanakan lelang ruas pipa transmisi seperti ruas Dumai- KEK Sei Mangke serta lelang Wilayah Jaringan Distribusi (WJD) yang telah diusulkan oleh badan usaha sejumlah 193 wilayah untuk peningkatan pemanfaatan gas bumi di Indonesia

Ada pun pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang memiliki panjang 255 kilometer dengan kapasitas desain 350-500 MMSCFD, nilai investasi 169,41 juta dolar AS, dan toll-fee (tarif angkut) 0,36 dolar AS per MMBTU.

Baca juga: BPH Migas dukung penurunan harga gas industri

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020