jumlah kunjungan wisatawan China ke objek wisata Tanah Lot menduduki peringkat pertama, lalu diikuti wisman asal Australia. Jadi, jumlah mereka masih mendominasi para pelancong dari mancanegara yang berlibur ke Tanah Lot
Tabanan (ANTARA) - Virus corona yang merebak dari Wuhan, China, tidak memengaruhi kunjungan wisatawan Negeri Tirai Bambu itu ke kawasan wisata Tanah Lot, Kabupaten Tabanan, Bali, karena data kunjungan menunjukkan wisatawan mancanegara (wisman) asal China masih banyak, bahkan mendominasi.

"Sabtu (1/2), wisman asal China masih terlihat berlalu lalang di objek wisata Tanah Lot untuk menikmati keindahan panorama alam sekitar dan berswafoto dengan latar belakang pura di tengah pantai," kata Kepala Divisi Humas Tanah Lot, Putu Erawan di Tabanan, Minggu.

Hingga Sabtu (1/2) siang, data kunjungan wisman ke Tanah Lot mencapai 1.211 orang, sedangkan wisatawan domestik berjumlah 1.023 orang. "Kalau dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman maka 60 persen dari 1.211 wisman itu berasal dari China," katanya.

Baca juga: Dinpar Bali gelar persembahyangan doakan wabah virus corona cepat reda


Menurut dia, data kunjungan wisatawan China itu menunjukkan bahwa ancaman virus corona tidak berpengaruh pada tingkat kunjungan wisman asal Negeri Tirai Bambu itu, padahal para pegiat pariwisata di Bali sempat khawatir akan dampak virus itu.

"Faktanya, jumlah kunjungan wisatawan China ke objek wisata Tanah Lot menduduki peringkat pertama, lalu diikuti wisman asal Australia. Jadi, jumlah mereka masih mendominasi para pelancong dari mancanegara yang berlibur ke Tanah Lot," katanya.

Ia menyebutkan pengelola Objek Wisata Tanah Lot telah melakukan kerja sama dan koordinasi dengan otoritas Bandara Ngurah Rai, Bali, Dinas Kesehatan dan Pemerintah Provinsi Bali untuk pencegahan masuknya virus corona itu ke Bali.

Lain halnya dengan kunjungan wisman asal China ke objek wisata Bali Zoo di kawasan Sukawati, Kabupaten, Gianyar, Bali, yang tercatat menurun. "Saat ini, kunjungan wisatawan asal China, khususnya pada saat periode libur Tahun Baru Imlek (25/1), menurun sekitar 20-25 persen," ujar Sales & Marketing Manager 'Bali Zoo' Putu Agus Setiawan.

Baca juga: Wabah corona, 10 ribu wisatawan China batal ke Bali


Pada periode libur Imlek tahun-tahun sebelumnya, wisatawan asal China yang berkunjung ke "Bali Zoo" tercatat mencapai angka sekitar 2.000 orang, namun pada periode Imlek tahun ini (24-26 Januari 2020) tercatat wisman asal China hanya sekitar 1.500 orang yang melakukan kunjungan ke Bali Zoo.

Penurunan tersebut, menurutnya, dapat terlihat langsung dengan adanya beberapa pembatalan kunjungan tamu asal China yang sebelumnya sudah memesan, namun tidak jadi melakukan kunjungan ke Bali Zoo, khususnya tamu China yang tergabung dalam grup kecil. 

"Mereka membatalkan kunjungan ke Bali Zoo karena berdasarkan informasi, penerbangan mereka dari China juga batal. Jadi, mereka tidak dapat melakukan kunjungan ke Pulau Dewata, tapi kunjungan wisman dari berbagai negara lain juga terindikasi mengalami penurunan. Itu terjadi mungkin karena kekhawatiran dampak virus corona," katanya.

Baca juga: Kunjungan wisatawan China ke Bali terhambat kasus virus corona

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/Pande Yudha
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020