Dari 10 unit rumah yang rusak akibat kejadian itu, 6 rumah rusak parah, tiga unit rumah rusak sedang dan satu unit rumah rusak ringan.
Kendari (ANTARA) - Angin puting beliung menerjang rumah warga di tiga desa yakni Desa Mola Nelayan Bakti, Kelurahan Mandati III dan Desa Fungka, di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), yang mengakibatkan sekurangnya 10 unit rumah rusak parah.

Kepala BPBD Wakatobi, saat dihubungi dari Kendari, Kamis mengatakan dari 10 unit rumah yang rusak akibat kejadian itu, ia merinci 6 rumah rusak parah, tiga unit rumah rusak sedang dan satu unit rumah rusak ringan.

Kejadian tersebut terjadi pada pukul 03.00 WITA Kamis dini hari.

"Saat ini warga yang rumahnya rusak parah mengungsi ke rumah kerabat atau keluarga, sementara warga yang rumahnya rusak sedang dan ringan tetap bertahan," katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan tanggap darurat, dan sedang mengindentifikasi kerugian materi akibat kejadian itu.

Pihaknya menaksir kerugian akibat kejadian itu di atas Rp200 juta lebih.
Warga tengah mengambil barang-barang berharga dari rumah mereka yang diterjang angin puting beliung. Akibat kejadian itu 10 unit rumah warga rusak parah di tiga desa di Kabupaten Wakatobi, Sultra. (ANTARA/HO/Humas Basarnas Kendari)


Sementara itu, Kepala Desa Mola Nelayan Bakti, Derdi saat dihubungi  terpisah  mengatakan pada saat kejadian beruntung warganya tidak berada di rumah, namun berada di rumah keluarga.

"Untuk warga Desa di Mola ada empat rumah yang rusak, namun yang rusak parah ada dua rumah, beruntung saat kekadian pemilik rumah memang lagi tidak berada di dalam rumah karena saat kejadian itu air laut lagi pasang," katanya.

Sementara itu, Humas Basarnas Kendari Wahyudi mengatakan, total ada 10 rumah yang mengalami rusak berat. Namun, tidak ada warga yang dievakuasi.

"Dampak kerusakan, tiga unit rumah rusak berat di Desa Mola Nelayan Bakti, enam unit rumah rusak berat di Kelurahan Mandati III, dan satu unit rumah rusak berat di Desa Fungka. Total 10 rumah rusak berat," katanya.

Baca juga: Basarnas evakuasi penumpang kapal yang karam di perairan Wakatobi

Baca juga: Botol plastik hingga sandal jepit ada di perut paus yang terdampar di Wakatobi

Baca juga: Basarnas evakuasi kapal yang mesinnya mati di perairan Wakatobi


 

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020