BKSDA Jakarta telah menerima sekitar 20 laporan akibat korban dari ular di masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta telah melepasliarkan sekitar 40 ekor ular di taman nasional selama tahun 2019.

"Jenis ular Sanca dan Kobra yang diselamatkan sejumlah komunitas dan pihak BKSDA," kata Kepala BKSDA Jakarta Ahmad Munawir di TWA Angke, Jakarta Utara, Kamis.

Baca juga: BKSDA Jakarta miliki tim WRU untuk menyelamatkan satwa

Baca juga: BKSDA DKI Jakarta dan YKAN gelar mangrove volunteers di Muara Angke

Baca juga: Petugas evakuasi induk ular kobra dari warung warga di Jeruk Purut


Selain ular kata Ahmad, BKSDA juga melepaskanliarkan sekitar 30 ekor Kukang.

"Semuanya dilepaskan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, sesuai dengan standar aturan berlaku," jelasnya.

Menurut Ahmad, BKSDA Jakarta telah menerima sekitar 20 laporan akibat korban dari ular di masyarakat.

"Sebagian besar Sanca, terakhir di Desember ini baru ada laporan satu korban akibat ular Kobra di Kembangan, Jakarta Barat," jelas Ahmad.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta menginisiasi kegiatan diskusi pananganan ular di pemukiman masyarakat bersama sejumlah pihak terkait.

Pejabat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Moh. Haryono dan Kepala BKSDA DKI Jakarta Ahmad Munawir, perwakilan Taman Belajar Ular (Tabu) Igor Sonagar, Organisasi Aspera Ave, Komunitas Pencinta Reptil Jakarta (KPRJ) Rizki dan Dekat Bareng Reptil (Debar) Andry.

Pewarta: Fauzi
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019