Jakarta (ANTARA) - Perum Peruri bertekad untuk melanjutkan transformasi pengembangan serta pemasaran produk dan jasa yang berbasis digital sebagai upaya guna terus melesatkan kinerja BUMN tersebut ke depannya.

Direktur Utama Perum Peruri, Dwina Septiani Wijaya, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis, menyatakan dalam era globalisasi seperti sekarang ini, teknologi informasi telah menjadi bagian dalam setiap sendi kehidupan masyarakat.

Untuk itu, pihaknya mengingatkan bahwa suatu sistem pengelolaan informasi yang transparan, real time serta memiliki fitur sekuriti tinggi untuk melindungi suatu produk ataupun data dari pemalsuan menjadi suatu kebutuhan dasar bagi perusahaan di Indonesia.

"Guna mengantisipasi kompetisi bisnis yang semakin kompetitif di bidang digital sekuriti, Peruri yang berpengalaman dalam bidang pengamanan dokumen sekuriti milik negara akan terus melakukan inisiasi transformasi bisnis ke arah digital security platform (DSP)," ujar perempuan yang akrab dipanggil Nana.

Dirut Peruri memaparkan, dengan pengalaman selama hampir lima dekade, Peruri mengembangkan DSP untuk membantu produk-produk Pemerintah Pusat dan Daerah, BUMN, atau perusahaan swasta menjamin keaslian dan terlindungi keamanan data perusahaan serta pelanggannya.


Baca juga: Peruri proyeksikan pendapatan digital Rp1,032 triliun pada 2020

Ia memaparkan bahwa DSP dirasakan penting dalam rangka membantu perusahaan di Indonesia untuk berdaya saing memasuki era community 5.0 dan industry 4.0 seperti yang selama ini telah digaungkan oleh pemerintah.

Sedangkan menindaklanjuti terbitnya PP No. 6/2019 yang menyatakan bahwa Peruri sebagai institusi pencetak dokumen sekuriti negara dan sertifikat bernilai uang serta jasa bisnis digital, Peruri  siap dengan beberapa lini produk berbasis teknologi digital terkini siap pakai.

Ia menjelaskan, Peruri Code merupakan kode unik yang diproduksi sistem Peruri pada label sekuriti, dokumen dan atau media lainnya untuk menyimpan informasi publik dan privat di dalamnya.

Peruri Code memiliki peranan penting untuk penjaminan keaslian (authentication), kontrol distribusi (supply chain) dan penjaga brand image (brand protection) guna mempertahankan dan meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap suatu produk komersil.

"Penerapan Peruri Code memiliki beberapa jenis teknologi, antara lain Secure 2D Code, Secure Quick Response Code, RFID, Near Field Communication (NFC), dan Internet of Things (IoT)," jelas Nana.


Baca juga: Perum Peruri bukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp266,72 miliar

Dengan dukungan data referensi Dukcapil, lanjutnya, maka layanan Peruri Sign memiliki kemampuan untuk melakukan proses e-KYC yang memanfaatkan face recognition dengan teknologi biometrik terkini.

Peruri Sign merupakan platform yang dimiliki Peruri untuk menjamin kerahasiaan data (confidentiality), melindungi integritas isi dokumen (data integrity), menjamin keaslian data (authentication) dan jaminan nirsangkal (non-repudiation) dari suatu dokumen elektronik sehingga dapat diketahui keabsahan dan keasliannya.

"Penerapan Peruri Sign dalam aplikasi tanda tangan elektronik (digital signature) sudah menjadi kebutuhan dasar perusahaan-perusahaan di dunia, termasuk di Indonesia," tambah Nana.

Adapun produk Peruri lainnya yaitu Peruri Trust merupakan platform untuk melakukan end-to-end monitoring pada proses produksi, distribusi hingga diterima konsumen sehingga dapat dipastikan barang tersebut tidak mengalami perubahan dan dijamin keasliannya.

Manfaat produk sekuriti Peruri Trust adalah mampu mengelola semua informasi dari suatu barang yang disimpan dan dikeluarkan hingga barang tersebut disahkan. Peruri Trust memiliki beberapa produk sekuriti, seperti track and trace, digital locker dan penjaminan online.

"Dalam menjaga keaslian dokumen, kami mampu melakukannya dengan cara hibrid, yaitu mengkombinasikan fungsi penjaminan keaslian dokumen secara fisik dan juga digital," ucapnya.


Baca juga: Peruri fokuskan pengembangan potensi Big Data
Baca juga: Perum Peruri luncurkan tiga produk dukung transformasi digital

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019