Kendari (ANTARA) - Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara mencatat, hingga triwulan III-2019 perekonomian provinsi itu berada dalam tren yang menurun dengan capaian sebesar 6,2 persen (yoy).

Perekonomian Sultra itu masih dapat tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh 5,0 persen sekaligus mencatatkannya sebagai provinsi dengan pertumbuhan tertinggi kelima secara nasional.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Sultra, Suharman Tabrani menyatakan hal itu pada rangkaian pertemuan tahunan BI 2019 yang dihadiri Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas dan Piminan Forkopimda Sultra serta beberapa bupati dan mitra BI di salah satu hotel di Kendari, Rabu(11/12) malam.

Memurut Suharman, walaupun perekonomian global sepanjang tahun 2019 alami perlambatan yang berdampak dari perluasan perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok sehingga kepentingan ekonomi dalam negeri mendorong terjadinya penurunan globalisasi.
Baca juga: Presiden Bicarakan Peningkatan Laju Pertumbuhan Ekonomi Sultra
Baca juga: Kondisi ekonomi konsumen di Sultra naik

Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya perlambatan pertumbuhan perekonomian global yang cukup signifikan dan diperkirakan masih akan berlanjut hingga tahun 2021.

Ketidakpastian perekonomian global turut memberikan dampak terhadap perekonomian Sulawesi Tenggara.inflasi Sultra pada tahun yang sama berada pada tingkat yang terjaga.

Hingga November 2019, inflasi Sulawesi Tenggara tercatat sebesar 2,65 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi nasional yang sebesar 3,00 persen (yoy). Capaian tersebut merupakan yang terendah kedua di regional Sulawesi.

Di tengah situasi perlambatan ekonomi saat ini, fungsi intermediasi perbankan di Sulawesi Tenggara tercatat masih positif.

Kepala BI Sultra juga menyebutkan bahwa terkait kegiatan penghimpunan dana oleh perbankan hingga Oktober 2019 terpantau mengalami pertumbuhan yang tinggi, yaitu sebesar 18,2 persen (yoy) lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan DPK tahun 2018 yang tercatat sebesar 12,7 persen.
Baca juga: Sektor tambang dorong pertumbuhan ekonomi Sultra
Baca juga: 6.000 TKA serbu Sultra jadi pekerja tambang pasca-MEA


Sedangkan penyaluran kredit oleh perbankan tumbuh sebesar 12,4 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit di tahun 2018 yang tercatat sebesar 8,5 persen.

Sedangkan peningkatan penyaluran kredit tersebut juga didukung dengan terjaganya kualitas kredit dimana non performing loan secara gross hanya sebesar 2,4 persen.

Begitu pula dibidang sistem pembayaran, BI Sultra terus mendorong penggunaan transaksi non tunai dalam transaksi keuangan di masyarakat. Beberapa upaya telah ditempuh melalui program elektronifikasi dan edukasi kepada masyarakat Sulawesi Tenggara.
 
Kepala Perwakilan Bank Indonesia prov.Sultra Suharman Tabrani (keenam kanan) bersama Wakil Gubernur Lukman Abunawas (ketuju kanan), anggota DPD RI Amirul Tamim (kelima kanan) dan para pimpinan Forkopimda Sultra dan beberapa bupati dan walikota dalam foto bersama. (foto Antara/Azis senong)

Hal lain disebutkan Suharman, program elektronifikasi transaksi keuangan telah diterapkan dalam penyaluran program bantuan sosial (bansos) dari pemerintah bekerjasama dengan HIMBARA untuk program keluarga harapan dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Sulawesi Tenggara.

"Tentu kedepan, BI Sultra siap untuk bersinergi dengan Pemerintah Daerah dan instansi lain dalam upaya mendorong elektronifikasi transaksi pemerintah daerah baik pada sisi pengelolaan belanja daerah maupun penerimaan daerah," ujaranya.

Peran ssebagai fasilitator dan regulator sistem pembayaran, Bank Indonesia menyelenggarakan sistem kliring nasional dan BI RTGS untuk melayani setlement dana melalui perbankan. Hingga September 2019, total transaksi non tunai melalui SKNBI dan RTGS tercatat sebesar Rp6,0 triliun atau meningkat sebesar 84,4 persen.

Diakhir pertemuan tahunan, pimpinan BI Sultra menyerahkan cinderamata kepada Wakil gubernur Sultra sebagai ketua TPID, juga kepada sejumlah bupati dan walikota di Sultra dengan berbagai kategori penilaian, pimpinan cabang Bank Sultra atas pengelolaan transaski dan pengelola keuangan terbaik dan kelompok
Baca juga: BI Sultra dorong pembinaan klaster UMKM
Baca juga: KUR senilai Rp20 miliar telah disalurkan Bank Sultra untuk pelaku ekonomi


masyarakat.


 

Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019