Jakarta (ANTARA) - Perusahaan otomotif Amerika Serikat, General Motors (GM) yang menaungi merek Chevrolet menyatakan mundur dari bisnis perakitan di Rusia setelah pabrikan mobil terbesar Negeri Beruang Merah, Avtovaz mengakuisisi pabrik GM.

Dilansir Reuters pada Selasa (11/12), menurut perjanjian tersebut, pabrik akan terus memproduksi dan menjual mobil bermerek Chevrolet selama "periode waktu tertentu" sebelum beralih ke merek Lada, Rusia.

Pasar mobil di Rusia merupakan market berkinerja baik di Eropa, sebelum mereka mengalami penurunan harga imbas dari pelemahan mata uang yang membuat harga mobil melambung.

Turunnya daya beli masyarakat turut memperparah kondisi pasar di Rusia, sehingga membuat produsen otomotif berpikir ulang untuk melanjutkan strategi bisnis mereka di Rusia.

Kendati demikian, pabrikan lokal Avtovaz berani mengambil kesempatan untuk membeli 50 persen kepemilikan GM. Artinya, Avtovaz akan memproduksi Chevrolet Niva di pabrik Togliatti, sebuah kota di sungai Volga.

Avtovaz tidak mengungkapkan rincian dana yang dikeluarkan, serta bagaimana strategi bisnis mereka ke depan. Namun yang pasti, kesepakatan itu membuat operasi GM di Rusia berakhir.

Sebelum mundur dari Rusia, GM Indonesia akan menghentikan penjualan di Indonesia pada tahun 2020. GM Indonesia memastikan servis dan layanan purna jual kepada pengguna Chevrolet.

Baca juga: Chevrolet setop penjualan, Ketua Gaikindo: produknya kurang cocok

Baca juga: Chevrolet cuci gudang, tawarkan diskon hingga Rp80 juta

Baca juga: Janji GM Indonesia untuk pengguna Chevrolet
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019