Mataram (ANTARA) - Kapolda NTB Irjen Pol Nana Sudjana, menegaskan bahwa situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) senantiasa kondusif pasca penangkapan enam terduga teroris oleh Tim Densus 88 Antireror di wilayah Sumbawa.

"Meskipun ada penangkapan, kondisi siaga satu, tapi situasi di wilayah kita, NTB, masih senantiasa kondusif," kata Nana Sudjana di Mataram, Rabu.

Baca juga: PPATK sebut ada rekening JAD yang masih aktif

Baca juga: Polisi: RMN dan istrinya ikut pelatihan militer kelompok JAD

Baca juga: Bripda Nesti diduga terkait kelompok JAD


Untuk terus menjaganya, Nana Sudjana sebagai perwira pemegang tongkat komando Polri di NTB, memerintahkan segenap jajarannya, khusus yang bertugas di satuan kerja (satker) pembinaan masyarakat (binmas) untuk lebih menggalakkan penyuluhan tentang bahaya radikalisme.

"Jadi tetap kita lakukan upaya pemberantasan, deradikalisme dengan cara pendekatan dengan masyarakat, berikan pencerahan kepada mereka melalui fungsi binmas, babinkamtibmas dan satker lainnya, itu akan terus kita galakkan," ucapnya.

Begitu juga dengan menggandeng dan mengajak seluruh tokoh masyarakat mulai dari tingkat kelurahan sampai ke pelosok desa untuk bersama-sama melindungi diri, keluarga, dan lingkungannya dari pemahaman yang dikatakannya bertolak belakang dengan ideologi negara tersebut.

"Apalagi ini (deradikalisasi) adalah program prioritas nasional, yang juga tercantum dalam progran Quick Wins Polri. Jadi pastinya kami Polda NTB selalu bekerja sama dengan pihak terkait, baik dengan Mabes Polri, BNPT, maupun TNI, mengajak masyarakat untuk menangkal bersama-sama tentang paham-paham yang memang dilarang negara dan menyimpang dari agama apapun," ujar dia.

Baca juga: Enam warga NTB ditangkap Densus 88 diduga terafiliasi jaringan JAD

Pada akhir pekan lalu, NTB digemparkan dengan berita penangkapan enam warga NTB yang diduga terafiliasi jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Enam warga NTB dengan inisial MZ, OWR, AG, AS, IF dan RN, ditangkap oleh Tim Densus 88 Antiteror terhitung sejak Jumat (29/11) hingga Sabtu (30/11). Aksi penangkapannya yang berlangsung kurang dari 24 jam itu dilakukan di lokasi terpisah.

Dari informasi yang dihimpun wartawan, banyak diantara mereka yang ditangkap di wilayah Kota Bima, seperti di Kelurahan Penatoi, Rontu, dan Penaraga.

Kapolda NTB merilis kabar penangkapan tersebut pada Selasa (3/12), bertepatan dengan berita yang tidak kalah gemparnya, yakni ledakan di kawasan Monas, Jakarta.

Lebih lanjut, terkait dengan kabar dan keberadaan enam warganya yang kini berada di bawah penanganan Tim Densus 88 Antiteror tersebut, Nana enggan menjelaskan.

Melainkan dia berdalih dengan meyakinkan kasus tersebut telah ditangani dan masih dalam proses pengembangan oleh Tim Densus 88 Antiteror.

"Nah ini hal-hal yang sensitif, jadi tidak bisa saya sampaikan, baiknya tanyakan ke Humas Mabes Polri. Tapi sampai saat ini masih dalam upaya pengembangan Densus," ucapnya.

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019