Padang, (ANTARA) - Pelatih kepala Bali United Stefano Cugurra Teco menyebutkan kualitas lapangan latihan Semen Padang lebih baik dibandingkan dengan Stadion Haji Agus Salim,Kota Padang, Sumatera Barat.

“Hari ini saya memang belum ke stadion untuk menjalani latihan, saya sudah pernah ke sini ketika bersama Persija dan kondisi lapangan memang buruk,” kata dia saat jumpa pers di Padang, Minggu.

Menurut dia kondisi ini tentu menyulitkan pemain karena mereka berlatih di lapangan yang bagus sementara para pemain asuhannya bertanding di lapangan dengan kualitas yang lebih buruk.

Menurut dia dengan kondisi lapangan yang tidak bagus pemain akan kesulitan mengeluarkan kemampuan terbaik mereka dalam pertandingan

“Kondisi ini tentu terbalik, mereka harusnya berlatih di lapangan yang buruk dan lapangan di stadion yang lebih bagus.” kata dia.

Ia mengatakan kondisi tentu harus dievaluasi secara internal oleh tim Semen Padang. Menurutnya tidak hanya Semen Padang namun seluruh tim di Indonesia harus memiliki kualitas rumput yang baik di kandang mereka.

Menurut dia kalau ingin sepakbola maju tentu fasilitas lapangan harus mendukungn seperti stadion yang baik dengan kualitas rumput yang baik.

Dirinya mencontohkan tim Bali United yang sata ini memiliki kandaang dengan kualitas stadion yang bagus serta rumput yang baik sehingga pemain dapat mengeluarkan kemampuan mereka.

“Untuk lapangan latihan saat ini manajemen memang masih menyewa namun dalam waktu dekat mereka akan membanguan lapangan latihan,” kata dia.

Sebelumnya pemain asing Semen Padang Yu Hyun Koo mengatakan kualitas rumput stadion memang kurang bagus dan dirinya berharap ada solusi terbaik agar stadion ini diperhatikan.

“Kita kesulitan bermain di kandang karena kondisi lapangan, sulit untuk bermain umpan pendek sehingga kita bermain dengan umpan jauh. Kalau kita bermain diluar dengann kondisi lapangan yang baik maka permainan kita jadi ikut baik,” kata dia.

Baca juga: Bali United optimistis raih gelar juara di Padang

Baca juga: Bali United tantang Semen Padang


Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2019