Di KKP, banyak profesor riset yang belum dioptimalkan,
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPR RI Endah Setyawati Tohari menginginkan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dapat lebih menggalakkan dan menyebarluaskan hasil kajian dan riset bidang kelautan dan perikanan nasional.

"Di KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) banyak profesor riset yang belum dioptimalkan," kata Endah Setyawati Tohari dalam Rapat Kerja KKP dengan Komisi IV DPR RI, Jakarta, Rabu.

Politisi Partai Gerindra ini mengharapkan ke depannya lebih besar disosialisasikan peran riset.

Baca juga: KKP tajamkan prioritas kerja sama bidang riset dan SDM

Begitu pula disoroti terkait dengan peran institusi pendidikan, dengan telah banyak sekolah perikanan di berbagai daerah.

Dengan banyaknya sekolah perikanan yang dibangun, lanjutnya, tetapi setelah selesai kerap tidak dimanfaatkan dengan baik, sehingga seharusnya dievaluasi agar dapat tetap sasaran dan bisa menyejahterakan nelayan dan masyarakat pesisir lainnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mendorong generasi muda masuk ke dunia perikanan dalam rangka mengembangkan sektor kemaritiman yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menteri Edhy menginginkan regenerasi profesi pelaku utama sektor kelautan dan perikanan dari orang tua kepada generasi muda.

Menurut Edhy, selama ini sebagian besar generasi muda enggan untuk menjadi nelayan, pembudi daya ikan, petambak garam, karena beranggapan pekerjaan tersebut tidak menguntungkan.

Padahal, ujar dia, upaya menggiatkan UMKM seperti yang dilakukan oleh istri-istri nelayan dinilai telah menciptakan banyak lapangan kerja.

Pemerintah, lanjutnya, siap membantu permodalan melalui Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP).

Di bidang riset, Menteri Edhy menyebut KKP perlu memperbaharui atau melanjutkan kerja sama dengan universitas atau institusi pendidikan tinggi, terutama terkait penyediaan big data.

Pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam periode 2019-2024 akan fokus membenahi pendidikan vokasi sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) nasional di berbagai daerah.

"Vokasi ini menjadi tujuan utama agar kualitasnya meningkat," kata Asisten Deputi Ketenagakerjaan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Yulius.

Ia mengemukakan bahwa Kemenko Perekonomian telah diminta untuk mengoordinasikan berbagai institusi terkait hal tersebut, serta peta jalannya hingga 2025 juga sudah dibuat.

Yulius memaparkan permasalahan pertama terkait hal tersebut adalah kelembagaan atau kurikulum yang kerap tidak selaras antara apa yang diajarkan dengan apa yang diinginkan dunia kerja.

Baca juga: KKP pamerkan inovasi teknologi terkait ikan hias
Baca juga: Menteri Edhy: 2,7 juta nelayan butuh pendampingan buat inovasi

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019