Jakarta (ANTARA) -- Sektor swasta dinilai dapat menjadi akselerator pembiayaan untuk mencapai target Pemerintah Indonesia untuk mewujudkan cakupan kesehatan semesta (Universal Health Coverage/UHC). Hal ini disampaikan oleh Presiden Direktur PT Johnson & Johnson Indonesia Sawan Malik di acara dialog yang bertajuk 'Pembiayaan Inovatif untuk Mencapai Cakupan Kesehatan Semesta (Universal Health Coverage / UHC) yang Berkelanjutan di Indonesia'.

"Di Johnson & Johnson, kami telah bekerja sama dengan sejumlah pemangku kepentingan untuk memastikan kami dapat mengembangkan dan memberikan solusi terintegrasi serta berbasis bukti untuk perawatan kesehatan," ujarnya.

Cakupan Kesehatan Semesta (UHC) merupakan tantangan bagi banyak negara di seluruh dunia dan saat ini, setengah dari populasi dunia bahkan tidak mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan dasar. Pencapaian atas UHC juga merupakan salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Di Indonesia, pembiayaan untuk mencapai UHC terus meningkat, yang tentunya akan menjadi beban bagi anggaran pemerintah di masa mendatang. Sektor swasta memiliki potensi unutk menjadi akselerator pembiayaan UHC yang berkelanjutan.

"Hal ini akan membutuhkan keterlibatan aktif para pemangku kepentingan, termasuk para donor, organisasi nirlaba, sektor swasta, dan publik,” tukas Malik.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019