Wina (ANTARA) - Iran bersiap memperkaya uranium di situs Fordow miliknya pada Rabu (6/11), sebuah langkah yang melanggar perjanjian nuklirnya dengan negara besar dunia, menurut laporan pengawas nuklir PBB, Kamis.

Iran pada Kamis mengumumkan bahwa pihaknya akan kembali melakukan pengayaan di Fordow, situs yang berada di bawah gunung, tempat pengayaan dan bahan nuklir dilarang berdasarkan perjanjian tersebut. Langkah itu akan menjadi pelanggaran terbaru perjanjian nuklir sebagai protes hengkangnya Amerika Serikat dari perjanjian tersebut dan kembali memberlakukan sanksi terhadap Teheran.

Iran mengundang pengawas Badan Energi Atom Internasional (IAEA) ke Fordow - di mana perjanjian itu memungkinkan pihaknya memiliki sentrifugal untuk tujuan lain di luar pengayaan uranium - untuk memasukkan gas uranium hexafluoride (UF6) ke sentrifugal pada Rabu. Hingga Kamis pagi Teheran mengaku pihaknya sedang memperkaya uranium.

Juru bicara IAEA pada Rabu mengatakan bahwa pengawas memverifikasi pemindahan silinder UF6 dari pusat pengayaan Iran di Natanz ke Fordow, di mana silinder tersebut dihubungkan ke dua kaskade sentrifugal untuk pasivasi, "kegiatan persiapan sebelum melakukan pengayaan."

Pernyataan juru bicara dan laporan lebih jelasnya kepada negara anggota yang diperoleh Reuters tidak menyebutkan pengayaan itu sendiri. Laporan IAEA menyatakan empat kaskade sentrifugal lainnya yang dipasang di Fordow "tetap tidak berubah."

Tidak diketahui pasti mengapa IAEA tidak menyebutkan pengayaan itu sendiri.

Sumber: Reuters

Baca juga: Iran akan kirim jawaban "analitis" bagi laporan IAEA

Baca juga: Laporan IAEA diolah dijadikan dalih perangi Iran

Baca juga: Laporan IAEA: Iran patuh terhadap kesepakatan nuklir

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019