Pengiriman ini akan kami lakukan hingga air di perkampungan kembali pulih, karena faktanya meskipun sudah turun hujan, warga masih mengalami krisis air
Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, sampai saat ini masih menyalurkan bantuan air bersih ke 60 desa terdampak kekeringan di wilayah tersebut.

"Distribusi masih kami lakukan meski hujan sudah beberapa kali turun," kata Sekretaris BPBD Trenggalek Tri Puspitasari di Trenggalek, Rabu.

Baca juga: Sejumlah siswa di Tulungagung salurkan bantuan air bersih

Selain frekuensi hujan yang masih sangat jarang, resapan air bawah tanah saat ini belum banyak berubah.

Sumur-sumur dan sumber air warga masih kering kerontang. Terutama di desa-desa terdampak kekeringan yang tersebar merata di 14 kecamatan setempat.

Baca juga: 750 ribu liter air bersih dikirim ke Pulau Sapudi

"Pengiriman ini akan kami lakukan hingga air di perkampungan kembali pulih, karena faktanya meskipun sudah turun hujan, warga masih mengalami krisis air," kata Tri.

Sesuai rencana kegiatan, penyaluran air bersih masih akan dilakukan hingga akhir November.

Baca juga: BPBD tetap salurkan bantuan meski Pamekasan mulai diguyur hujan

Hal itu sesuai perkiraan bahwa hujan akan berdampak pada sediaan air bawah tanah.

"Kami akan memantau prakiraan cuaca dari BMKG serta melihat kondisi riil di lapangan seperti apa. Kalau memang air di kampung sudah ada maka pengiriman akan kami hentikan," katanya.

Dijelasksn, untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga itu BPBD Trenggalek memanfaatkan anggaran biaya tidak terduga (BTT) dari APBD 2019 senilai Rp1,2 miliar.
 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019