Saya diminta Pak Presiden untuk bisa mengembangan koperasi menjadi suatu institusi yang membanggakan kita semua.
Jakarta (ANTARA) - Hari mulai sore ketika Teten Masduki terlihat melangkah penuh keyakinan memasuki area Kompleks Istana Kepresidenan.

Setiap jengkal Istana dalam beberapa tahun terakhir sudah tak asing lagi baginya, bahkan bisa saja ia melewati pintu lain agar tak terlihat oleh wartawan.

Namun, pria asal Garut itu memenuhi panggilan Presiden Jokowi untuk berkemeja putih ke Istana melalui pintu depan sehingga mudah kemudian bagi wartawan mengetahui dan menyambut kedatangannya ke Istana.

Sudah bisa ditebak bahwa pria asal Garut itu akan ditunjuk sebagai bagian dari tim kerja Jokowi lima tahun ke depan.

Ia melambai dan tersenyum tanpa banyak merespon apapun pertanyaan wartawan. Selepas magrib, pria kelahiran 6 Mei 1963 itu hanya mengisyaratkan bahwa ia mendapatkan amanah untuk mengurus orang banyak dan sektor ekonomi kerakyatan.

Alumnus Universitas Pendidikan Indonesia itu terlihat tak ingin banyak membahas lebih awal tugas yang akan diembannya. Hingga kemudian keesokan harinya, Presiden Jokowi mengumumkan Teten Masduki sebagai Menteri Koperasi dan UKM.

Barangkali urusan mengenai koperasi adalah hal baru baginya namun Teten tampak bersemangat untuk belajar bahkan melogikakan koperasi dan UKM sebagai sektor yang menjadi andalan bangsa ini untuk bisa keluar dari persoalan termasuk ketika kondisi perekonomian global sedang tidak menguntungkan.

Selama ini, Teten tak pernah sungkan untuk bergaul dengan siapapun termasuk dengan wartawan di lingkungan Istana Kepresidenan. Hal itu dianggap bisa menjadi modalnya untuk mengembangkan koperasi dan UKM dengan lebih baik.

Kedekatan dengan siapapun akan menjadikannya lebih mudah untuk melakukan sinergi karena sektor koperasi dan UKM bahkan Teten sendiri pun sadari merupakan sektor yang digeluti oleh hampir sebagian besar masyarakat di Tanah Air.
Baca juga: Pemerintah siapkan strategi bangun koperasi modern dan berkualitas

Modernisasi koperasi
Selepas dilantik sebagai Menteri Koperasi dan UKM, rupanya Teten telah memiliki gambaran utuh untuk visinya memodernisasi koperasi di Tanah Air.

Teten Masduki menyebut perlunya upaya untuk memodernisasi koperasi agar bisa naik kelas dan bersaing dengan sektor usaha yang lain.

“Modernisasi koperasi. Koperasinya juga naik kelas, bisa bersaing dengan sektor usaha yang lain,” kata Teten.

Ia mengaku membawa misi dari Presiden Joko Widodo untuk menaikkelaskan UMKM selama lima tahun ke depan.

Teten mengaku mendapatkan amanah tersebut dari Presiden Jokowi yang ingin pembangunan ekonomi Indonesia fokus pada sektor UMKM. Hal itu dipengaruhi oleh situasi ekonomi global yang diprediksi akan mengalami ketidakstabilan dalam beberapa tahun ke depan.

“Jadi UMKM akan jadi andalan Presiden untuk berkontribusi terhadap perekonomian nasional, juga penyerapan lapangan kerja. Jadi komitmen Pak Presiden bahwa kerja kita harus semakin signifikan terbadap ekonomi nasional. Kita harus sama-sama menyambut amanah dari Pak Presiden ini,” pinta Teten.

Di samping itu, misi Presiden Jokowi untuk menjadikan UMKM sebagai sokoguru perekonomian nasional. Dukungan akses pembiayaan melalui lembaga keuangan akan semakin mudah dengan hadirnya era revolusi industri 4.0.

“Pak Presiden sudah memberikan dukungan politik yang luar biasa. Nanti UU juga didandani lagi supaya rentan kendali kementerian ini jauh lebih powerfull karena yang kita urus 60 juta lebih (UMKM). Apalagi targetnya yang 60 juta ini harus naik jangan di mikro terus,” katanya.

Presiden Jokowi juga meminta Teten untuk melakukan modernisasi koperasi baik dari aspek kelembagaan, maupun manajerial.

“Saya diminta Pak Presiden di sini untuk bisa mengembangan koperasi menjadi suatu institusi yang membanggakan kita semua baik yang ada di sini, maupun di tingkat nasional,” tutur mantan Koordinator ICW itu.
Baca juga: Kemenkop apresiasi koperasi yang aktif berkegiatan sosial

Pesan pendahulu
Teten menggantikan AAGN Puspayoga yang telah purnatugas sebagai Menteri Koperasi dan UKM.

Puspayoga sangat berharap agar ke depan Teten tetap melanjutkan program reformasi total koperasi karena program ini telah mampu meningkatkan kontribusi koperasi terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dari 1,71 persen pada 2014 menjadi 5,1 persen pada 2018.

Ibarat sebuah bangunan, Puspayoga berpikir bahwa sebuah fondasi yang telah terbangun dengan baik akan mudah bagi penerusnya untuk melanjutkannya membuat sebuah bangunan.

Maka reformasi total koperasi disebutnya sebagai upaya untuk meletakkan dasar dan fondasi yang kuat untuk membangun koperasi yang lebih maju ke depan.

Teten sendiri berpendapat bahwa koperasi sudah saatnya menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

Ia harus menjadi bagian dari perubahan yang mampu membawa insan di dalamnya menuju kesejahteraan hidup.

Dan modernisasi bagi koperasi dan UMKM adalah solusi terbaik untuk menjadi para pelakunya naik kelas menuju taraf hidup yang lebih baik.
Baca juga: Teten sebut perlunya modernisasi koperasi

Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019