iptek dan inovasi menjadi landasan ilmiah dalam menentukan masa depan Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Hammam Riza mengharapkan menteri baru di bidang riset, teknologi dan pendidikan tinggi harus dapat mewujudkan inovasi menjadi pilar pembangunan bangsa Indonesia untuk mempercepat Indonesia mencapai lompatan kemajuan.

"Dia (menteri riset, teknologi dan pendidikan tinggi baru) memiliki visi yang kuat bahwa inovasi dan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) dapat menjadi pilar pembangunan bangsa," kata Hammam Kepada ANTARA, Jakarta, Senin.

Menurut Hammam, menteri riset, teknologi dan pendidikan tinggi (menristekdikti) di era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin periode 2019-2024, harus memiliki komitmen tinggi dalam menumbuhkembangkan iklim inovasi dan iptek di Indonesia.

"Semoga litbangjirap (penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan) iptek dan inovasi menjadi landasan ilmiah dalam menentukan masa depan Indonesia yang maju mandiri sejahtera adil dan makmur. Dan Indonesia tumbuh sebagai kekuatan ekonomi dunia karena inovasi (innovation driven economy)," turur Hammam

Baca juga: BPPT: Jadikan inovasi jadi penggerak ekonomi
Baca juga: BPPT bangun proyek percontohan produksi garam industri


Menteri baru juga diharapkan mampu mensinergikan unsur-unsur penting dalam menciptakan ekosistem riset di Tanah Air.

Untuk menciptakan ekosistem yang mendukung iptek, Hammam mengatakan diperlukan koordinasi dengan berbagai kementerian, lembaga, dan industri.

"Karena sumber daya kita bukannya tak terbatas, maka kegiatan litbangjirap iptek ini harus efisien, terintegrasi, dan tidak tumpang tindih," tuturnya.

Menristekdikti ke depan tentu punya tugas yang berat untuk mengintegrasikan kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan se-Indonesia, di lembaga pemerintah non kementerian, universitas dan juga swasta.

Baca juga: BPPT: Indonesia harus menguasai IoT AI dan cloud
Baca juga: BPPT temukan 20 senyawa potensial untuk bahan baku obat antimalaria


 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019