Agam (ANTARA News) - Fakultas Teknik Universitas Andalas (Unand), Padang, Sumbar bekerja sama dengan Temasek Foundation dan Nayang Technological University merencanakan pembangunan gedung puskesmas tahan gempa dengan cara perkuatan tembok bangunan pada Puskesmas Lasi, Nagari Lasi, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam. "Kita lakukan transfer pengetahuan pada para tukang agar dapat membangun gedung tahan gempa lainnya," kata Dekan Fakultas Teknik Univesitas Andalas, Febrian Anas Ismail, di Agam, Rabu. Menurut dia, percontohan bangunan tahan gempa dari Temasek Foundation dan Nayang Technological University dilakukan melalui metode pemasangan kanvas pada dinding, agar kapasitas dapat meningkat menahan goncangan gempa telah dilakukan pengujian di laboratorium. Temasek Foundation dan Nayang Technological University, menjadikan Puskesmas Lasi sebagai percontohan karena bangunan tersebut terletak pada daerah rawan bencana gempa. Kabupaten Agam satu daerah yang dibelah oleh patahan Sumatera. Berdasarkan catatan sejarah, Agam satu daerah yang cukup parah kerusakannya akibat gempa di Sumbar. Gempa terjadi dalam satu abad terakhir di Kabupaten Agam, yakni tahun 1926, 1943 dan 2007. Gempa terakhir terjadi 6 Maret 2007 menyebabkan korban jiwa 16 orang meninggal dunia, 44 orang luka berat dan 102 orang luka ringan. Sebanyak 8.000 lebih sarana dan prasarana mengalami termasuk rumah sekolah, sarana kesehatan dan rumah ibadah baik rusak berat maupun sedang, dengan kerugian Rp260 miliar. Tim asal Temasek Foundation dan Nayang Technological University pada percontohan bangunan tahan gempa itu terdiri dari Mr Benedict Cheong, Chief Executif Officer, Temasek Foundation, Professor Pan Tso-Chairman, Lien Institute For the Enveronment and Dean College of Engineering, Nayang Technological University, Associate Professor Li Bing, Lien Institute for the Environment. Temasek Foundation telah berdiri lebih 15 bulan, yang bertujuan untuk membantu mendesain bangunan tahan gempa. Professor Pan Tso-Chien, dalam paparannya menyatakan, tujuan proyek untuk memperkenalkan pelaksanaan pembangunan dengan benar untuk meningkatkan ketahanan bangunan akibat gempa dengan transfer teknologi sesuai. "Teknologi pembangunan bangunan tahan gempa dengan metode pemasangan kanvas pada dinding bangunan, diharapkan dapat menjadi model yang berlangsung terus dan ditiru oleh masyarakat lainya untuk upaya mitigasi gempa di Asia Tenggara," katanya. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Agam, Indra Rusli, mengatakan, Puskesmas Lasi memiliki enam ruangan yang terdiri dari, ruang laboratorium, poliklinik gigi, poliklinik penyakit umum serta poli klinik kesehatan ibu dan kehamilan. Luas areal puskesmas lebih dari 6 ribu meter bujur sangkar, dengan dua orang tenaga dokter penyakit umum dan 30 tenaga perawat. "Puskesmas Lasi adalah pusat pelayan utama bagi masyarakat Nagari Lasi, melayani 5.000 pasien tiap bulannya," katanya. Proyek kerja sama antara Universitas Andalas (Unand) dengan NTU`s Lien Isntitute untuk maslah lingkungan, bernilai lebih dari Rp2 miliar yang dibiayai Temasek Foundation Singapura. Program pelatihan dilakukan enam bulan bagi 20 orang dosen di Jurusan Teknik Sipil Unand. Pelatihan para instruktur telah dimulai sejak bulan Maret 2008.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008