"Pameran ini bertujuan meningkatkan kesadaran pengunjung terhadap pentingnya kemanusiaan bersama sebagai landasan untuk mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang bersatu, bermufakat, adil dan sejahtera," kata Kepala Humas Soka Gakai Indonesia Elly Muliawan dalam keterangan tertulisnya diterima di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan pameran Cagar Budaya Internasional Sutra Bunga Teratai yang berskala Internasional telah berkeliling dunia sejak tahun 2006, ini menjadi penting, karena Indonesia adalah negara ke-17 yang menjadi tuan rumah.
"Tema-tema yang diangkat adalah harkat dan martabat manusia, keindahan harmoni dalam perbedaan, dan kekuatan persatuan untuk membangun kesejahteraan masyarakat secara merata," kata Elly Muliawan.
Sementara itu Penggiat Klinik Digital Vokasi Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati mengatakan peranan pameran ini untuk menyadarkan semua pihak untuk terus belajar dari masa lalu tentang salah satu semangat kemanusiaan yaitu perdamaian.
Devie mengatakan kehadiran internet, telah memungkinkan perusahaan-perusahaan digital yang menyediakan layanan yang memudahkan komunikasi manusia, juga telah menyiapkan 'panggung' untuk promosi kekerasan yang dapat mengganggu perdamaian, merusak demokrasi.
Lebih lanjut Devie mengatakan pameran yang bersifat non profit ini, dibuka untuk umum tanpa dipungut biaya akan diisi juga dengan sejumlah seminar dan forum diskusi mengenai topik seputar perdamaian, filsafat penghormatan terhadap kemuliaan kehidupan, keberagaman, kerukunan hidup dan toleransi, kesetaraan dan pemberdayaan perempuan dan generasi muda.
Pameran ini diselenggarakan oleh Soka Gakkai, yang memiliki keanggotaan di 192 negara. Pameran yang berlangsung selama 1 bulan ini, sudah dihadiri kurang lebih 5.000 pengunjung dari seluruh Indonesia. Diharapkan sampai penutupan, akan hadir sekitar 8.000 pengunjung.
Sutra Bunga Teratai merupakan satu filosofi yang menyampaikan pesan perdamaian dan kerukunan hidup, lewat prinsip-prinsip universal mengenai kemuliaan, keunikan, dan potensi bawaan setiap makhluk hidup, serta filosofi penghormatan terhadap harkat dan martabat setiap orang.
Kegiatan ini diselenggarakan bersama Museum Nasional, Universitas Indonesia, Dunhuang Academy (Tiongkok) dengan curator The Institute of Oriental Philosophy (Jepang).
Didukung penuh oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kementerian Agama RI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, Klinik Digital Vokasi UI, Kowani, Dewan Masjid Indonesia, Wahid Foundation, Museum Rekor-Dunia Indonesia, The Habibie Centre, Puan Amal Hayati, The Purnomo Yusgiantoro Center, Lembaga Kebudayaan Betawi, Unit Pelayanan Angkutan Sekolah Dishub DKI Jakarta, We The Youth, Miwa dan Eio.
Baca juga: Pameran Sutra Bunga Teratai digelar Soka Gakkai Indonesia di UI
Baca juga: Menlu: perdamaian dunia harus dibangun, rawat dan jaga
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019
