New York (ANTARA News) - Harga komoditas jagung dan kedelai sempat terdorong ke rekor baru pada perdagangan Jumat di pasar komoditas Chicago (CBOT) sebelum akhirnya ditutup melunak akibat hujan yang mengguyur kawasan Midwest AS dan para pelaku pasar ingin mengamankan keuntungan mereka menjelang laporan data pertanian terbaru pekan depan. Kenaikan pada awal perdagangan itu mengikuti kenaikan tajam harga-harga komoditas dalam dua hari terakhir serta akibat rekor baru harga minyak yang sempat menyentuh level 143 dolar AS per barel, seperti dilaporkan AP. Harga jagung untuk pengiriman Desember mencapai rekor tertinggi 7,96 dolar AS per bushel sebelum akhirnya ditutup pada 7,87 dolar AS, atau turun satu sen dari hari sebelumnya. Sementara harga kedelai untuk pengiriman November mencapai rekor15,77 dolar AS per bushel, sebelum akhirnya ditutup pada 15,595 dolar AS atau turun 2 sen. Demikian juga dengan harga gandum yang ditutup melemah, yaitu 9,12 dolar AS per bushel atau turun 75 sen untuk pengiriman September. Elaine Kub, analis komoditas dari DTN di Omaha, Nebraska memperkirakan laporan Departemen Pertanian AS pekan depan akan mendorong peningkatan volatilitas di pasar pekan depan. "Pasar sebenarnya ingin pergerakan yang lambat dan bertahap untuk melihat dampak kompleksitas ini pada permintaan. Ada banyak kompleksitas yang tengah berlangsung. Anda lihat banyak pelaku pasar yang ingin mengunci keuntungan mereka dan lebih berhati-hati hari ini," kata Kub. Pasar finansial AS yang tengah jatuh juga mempengaruhi komoditas, terutama padi dan minyak. Indeks saham-saham industri Dow Jones merosot lebih dari 400 poin dalam dua hari terakhir ke level terendah sejak September 2006. Harga minyak jenis light sweet sempat menyentuh 142,99 dolar AS per barel di pasar Mercantile New York sebelum akhirnya ditutup pada 140,21 dolar AS atau naik 57 sen dari perdagangan sebelumnya. Di Nymex, harga komoditas logam mulia agak bervariasi. Emas untuk pengiriman Agustus naik 16,20 dolar AS menjadi 931,30 dolar AS. Sedangkan perak untuk pengiriman Juli naik 49,5 sen menjadi 17,62 dolar AS per ons, dan tembaga naik 5,4 sen menjadi 3,884 dolar AS per pon.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008