Pamekasan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur  telah mendistribusikan 1.848 tangki bantuan air bersih ke desa-desa yang dilanda kekeringan dan kekurangan air di wilayah itu selama musim kemarau hingga saat ini.

"Jumlah 1.848 tangki yang kami distribusikan merupakan data dari pertama distribusi hingga saat ini," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Budi Cahyono di Pamekasan, Sabtu malam.

Pendistribusian bantuan air bersih oleh Pemkab Pamekasan melalui BPBD itu dilakukan sejak 5 Agustus 2019 ke desa-desa yang dilanda kekeringan.

Menurut data BPBD, kekeringan dan kekurangan air bersih pada musim kemarau kali ini melanda 325 dusun yang tersebar di 80 desa di 11 kecamatan dari total 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Pamekasan.
Baca juga: Muslim Pamekasan laksanakan shalat istisqa

Data ini bertambah, mengingat sebelumnya jumlah dusun yang dilanda kekeringan di Pamekasan sebanyak 310 dusun, dengan jumlah desa sebanyak 78 desa.

Kekeringan kekurangan air bersih di 325 dusun ini berdampak pada sedikitnya 212.321 jiwa yang terdiri dari 71.032 kepala keluarga.

"Dan desa-desa yang dilanda kekeringan ini bukan hanya di sekitar Kota Pamekasan saja, akan tetapi banyak diantaranya di pelosok desa, seperti di wilayah utara Pamekasan," kata Budi.

Oleh karenanya, sambung dia, pendistribusian oleh tim BPBD Pemkab Pamekasan tidak hanya pada siang hari saja, akan tetapi juga pada malam hari.

Lembaga pendidikan, dan pondok pesantren, serta tempat-tempat ibadah yang digunakan untuk kepentingan masyarakat umum, menjadi perioritas bantuan distribusi air bersih yang dilakukan Pemkab Pamekasan ini.
Baca juga: BPBD: kekeringan di Pamekasan makin meluas

Sementara itu, dari sebanyak 80 desa yang kini dilanda kekeringan tersebut, BPBD Pemkab Pamekasan mencatat sebanyak 47 mengalami kering langka, sedangkan 33 desa sisanya mengalami kering kritis.

Kekeringan kritis terjadi karena pemenuhan air di dusun mencapai 10 liter lebih per orang per hari. Jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan ketersediaan air bersih sejauh 3 kilometer bahkan lebih.

Sementara yang dimaksud dengan kering langka, kebutuhan air di dusun itu di bawah 10 liter saja per orang, per hari. Jarak tempuh dari rumah warga ke sumber mata air terdekat, sekitar 0,5 kilometer hingga 3 kilometer.

Kepala BPBD Akmalul Firdaus menjelaskan, saat ini pihaknya juga berupaya melakukan penanganan kasus kekeringan ini secara terintegratif, dengan melibatkan instansi dinas terkait di lingkungan Pemkab Pamekasan.

"Penanganan jangka pendek yang kami lakukan adalah dengan menyalurkan bantuan air bersih ke desa-desa yang dilanda kekeringan dan sudah mulai hari ini, sedangkan penanganan jangka panjang masih kami komunikasikan," katanya, menjelaskan.
Baca juga: BPBD menyebut 80 desa di Pamekasan rawan kekeringan

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019