Kuala Lumpur (ANTARA) - Menteri Energi, Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Lingkungan dan Perubahan Iklim (MESTECC) Malaysia Yeo Bee Yin bertemu dengan pejabat KBRI Kuala Lumpur terkait kabut asap. “Malaysia mengulangi keprihatinannya tentang dampak kabut asap lintas batas yang terus-menerus dirasakan masyarakat Malaysia dan tawarannya untuk membantu Indonesia memadamkan kebakaran hutan yang berkobar di Kalimantan dan Sumatera,” ujar Yeo Bee Yin di Kuala Lumpur, Jumat.

Turut hadir pada pertemuan tersebut Wakil Menteri MESTECC Isnaraissah Munirah, petugas dari MESTECC dan perwakilan Kementerian Luar Negeri Malaysia.

Mewakili KBRI Kuala Lumpur Koordinator Fungsi Politik Agus Badrul Jamal, Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya Agung Cahaya Sumirat.

“Di bidang diplomatik, kami menerima informasi dari Kementerian Luar Negeri bahwa Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Zainal Abidin Bakar telah bertemu dengan para pejabat senior Indonesia untuk membahas kabut lintas batas yang saat ini mempengaruhi Malaysia,” katanya.

Dia mengatakan Pemerintah Indonesia telah berkoordinasi dengan lembaga-lembaga terkait untuk memastikan tindakan bersama yang diambil untuk mengatasi akar penyebab masalahnya.

Baca juga: Malaysia tawarkan pemadaman api di Indonesia

“Indonesia telah menyampaikan komitmen untuk mengelola masalah kabut asap lintas batas dengan sejumlah upaya,” katanya.

Pemerintah Indonesia telah mengirim 1.994 personil ke Sumatera, 860 personil ke Kalimantan serta 1.677 sukarelawan untuk membantu memadamkan kebakaran hutan.

Kemudian 16 helikopter digunakan di Kalimantan untuk melakukan pengeboman air di tempat-tempat strategis.

“Tim penegak hukum sedang menangkap mereka yang diduga bertanggung jawab atas kegiatan pembakaran ilegal,” katanya.

Dia mengatakan musim kering dan musim Monsoon Barat Daya semakin memperburuk dampak kabut lintas batas di Malaysia.

“Minggu ini kita telah melihat sejumlah besar hotspot di Indonesia di mana Kalimantan sendiri mencatatkan 811 hotspot sementara Sumatera sebesar 247 hotspot. Semenanjung dipengaruhi oleh kabut dari Sumatera sedangkan Sarawak oleh Kalimantan,” katanya.
Dia mengatakan pemerintah akan terus melakukan penyemaian awan kalau situasi memungkinkan dan mengirim bantuan ke Indonesia jika mereka menerima tawaran tersebut.

“Publik dapat memeriksa info harian tentang hotspot di http://asmc.asean.org,” katanya.

Sementara itu sejumlah sekolah di Malaysia Jumat (13/9) ditutup terkait asap di antaranya Sekolah Kebangsaan Kampung Johan Setia di Klang dan Sekolah Menengah Kebangsaan Kemuning Shah Alam Selangor.

Baca juga: Menteri LKH: Tak ada lagi asap di lintas batas Indonesia
Baca juga: Menteri LHK minta Malaysia obyektif soal kabut asap
Baca juga: 1.211 titik panas Karhutla "kepung" Sumatera
Baca juga: Kabut asap hambat pelayaran di Sungai Kayan, Kalimantan Utara

 

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019