Talaud (ANTARA) - Gempa magnitudo 5,7 yang mengguncang daratan jarak lima kilometer arah timur Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Rabu, pukul 06.32.27 WIB akibat deformasi batuan dalam kerak bumi pada lempeng laut Maluku bagian utara.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault), sebut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG,Rahmat Triyono, dalam rilis yang dibagikan BMKG Sulut dalam grup percakapan BMKG, PVMBG dan pemangku kepentingan terkait di Manado.

Baca juga: Gelombang empat meter perairan Talaud-Sulut perlu diwaspadai

Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Melonguane (Kabupaten Kepulauan Talaud) III-IV MMI, Tahuna (Kabupaten Kepulauan Sangihe) II-III MMI, dan di Siau (Kabupaten Kepulauan Sitaro) II MMI.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa pada kedalaman 56 kilometer tersebut dan dari hasil pemodelan menunjukkan tidak berpotensi tsunami.

BMKG merekomendasikan masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Selanjutnya, menghindari bangunan yang retak atau rusak, memeriksa serta memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

Warga juga diharapkan memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi yang telah terverifikasi.

Baca juga: Gempa 5,0 SR guncang barat laut Kabupaten Kepulauan Talaud-Sulut

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019