kita lihat ada sebuah peluang besar yang bisa kita manfaatkan dalam waktu ke depan
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah membahas upaya peningkatan ekspor mebel produk kayu dan rotan sehubungan terbukanya peluang di sektor itu sebagai imbas dari perang dagang Amerika Serikat - China.

"Sore hari ini saya ingin lebih mengkonkretkan lagi kebutuhan-kebutuhan yang ada terutama dalam rangka peningkatan ekspor mebel dan produk-produk kayu dan rotan dari negara kita karena kita lihat ada sebuah peluang besar yang bisa kita manfaatkan dalam waktu ke depan," kata Presiden Joko Widodo dalam sambutannya saat memimpin rapat terbatas bertopik "Peningkatan Ekspor Permebelan, Rotan dan Kayu" di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa.

Rapat tersebut juga dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Menurut Presiden, Bank Dunia menginformasikan bahwa industri mebel produk kayu dan rotan memiliki peluang masuk untuk mengisi pasar-pasar yang ditinggalkan.

Untuk memanfaatkan hal tersebut, Presiden berharap ada langkah konkret yang diberikan kementerian untuk mendorong ekspor mebel produk kayu dan rotan.

"Saya kira kesempatan itu sangat besar sekali dari pasar yang dulunya diisi oleh Tiongkok kemudian ditinggalkan karena perang dagang. Inilah yang menjadi kesempatan kita," ungkap mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Sementara itu menurut data Kementerian Perindustrian, total ekspor industri furnitur Indonesia pada 2018 sebesar Rp24 triliun atau naik sebesar 4 persen dari tahun sebelumnya.

Baca juga: AMKRI yakinkan ekspor mebel rotan lebih baik
Baca juga: Produk furnitur kayu jati Indonesia diminati di Inggris
Baca juga: Politeknik industri mebel Kendal jadi pusat inovasi pengolahan kayu

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019