Jakarta (ANTARA News) - Teknologi iradiasi terbukti mampu memperluas pemasaran produk-produk UKM yang bergerak di sektor pangan karena daya tahan produk mencapai 6 bulan hingga 1 tahun. "Produk menggunakan iradiasi proses lebih simple dibandingkan dengan menggunakan pengawet yang memperhitungkan homogenitas," kata Pimpinan UD Gerak Tani Berlogo Jakarta, N.J. Sembiring, di Jakarta, Selasa. Teknologi iradiasi merupakan teknologi yang menyebabkan sejumlah kecil ikatan kimia dalam produk pangan terputus. Teknologi ini diyakini sebagai satu-satunya teknologi yang paling efektif dan tanpa risidu kimia dalam proses pengendalian populasi kuman termasuk serangga pada produk pangan. Sembiring mengatakan, menggunakan teknologi iradiasi untuk produk pangan menguntungkan karena risiko efek samping lebih rendah. "Selain itu relatif murah dan terjangkau bagi UMKM," katanya. UD Gerak Tani yang memproduksi bumbu masak siap pakai, cabe giling, dan bumbu giling dengan teknologi iradiasi menjadi bukti keberhasilan pemakaian teknologi tersebut mampu menambah luasnya pangsa pasar. "Pemasaran semakin meluas seperti di ACS dan catering-catering di luar Jakarta," katanya. Selain itu, dengan teknologi iradiasi bahan baku dapat disimpan dengan harga tetap layak pascapanen dan harga dapat dipertahankan dalam jangka waktu tertentu (kontrak). Kepala Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi BATAN, Dr Zainal Abidin, Dipl., Geo., mengatakan, dengan dosis radiasi yang telah ditentukan, bahan pangan tidak akan mengalami perubahan baik dari rasa, aroma, bentuk, dan kandungan gizinya. "Nilai ekonomis bahan pangan akan bertambah karena bebas kuman serta usia simpan produk lebih lama, hal ini mendukung program ketahanan pangan dan orientasi pasar ekspor," katanya. Pihaknya juga menekankan iradiator pangan dibangun dan dioperasikan berdasarkan legalitas dan regulasi pemerintah. Termasuk di dalamnya jaminan keamanan produk dan mutu pangan, kualitas personel, inspeksi serta kontrol yang ketat dan resmi selama proses radiasi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008