Di sini ada sekitar 9 persen yang belum bisa dikerjakan (karena terhambat pembebasan lahan). Nanti ditargetkan selesai Oktober 2019.
Depok (ANTARA) - Pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok masih terkendala pembebasan lahan sehingga Pemprov Jawa Barat akan melakukan sejumlah langkah penertiban untuk mengatasi kendala tersebut.

"Upaya penertiban dilakukan sesuai arahan Wapres Jusuf Kalla dalam kunjungan kerja untuk memantau proses pembangunan UIII di Jalan Raya Bogor No. 9, Cisalak, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok," kata Plh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Jabar) Daud Achmad, dalam siaran persnya yang diterima di Depok, Kamis.

Daud menjelaskan lahan yang akan dibangun UIII sebagian besar adalah milik Radio Republik Indonesia (RRI). Meski begitu, banyaknya okupasi lahan oleh masyarakat dinilai menyulitkan proses pembebasan lahan.

"Lahan yang seluas ini adalah milik RRI, tapi ada yang diokupasi masyarakat, ada yang berkebun, ada yang bertanam," kata Daud saat mendampingi kunjungan kerja Wakil Presiden RI terkait pembangunan kampus UIII di Kota Depok.

Daud mengatakan, pihaknya telah menempuh langkah-langkah pembebasan lahan sesuai aturan yang berlaku, yakni pemberian santunan kepada masyarakat terdampak meski tidak berjalan maksimal karena masih mendapat penolakan dari masyarakat.

“Arahan Pak Wapres tadi, nanti ada satu upaya lagi, mungkin upaya terakhir, ada upaya penertiban. Upaya penertiban ini timeline-nya sudah disusun oleh Pak Wali Kota Depok, kemudian Pak Kapolres dan Pak Dandim juga sudah mendukung. Insya Allah mudah-mudahan masalah lahan ini bisa selesai,” tutur Daud.

Terkait progres pembangunan, Daud berujar pembangunan UIII ini dibagi menjadi tiga paket, yakni paket ruang rektorat dan gedung fakultas oleh PT Waskita (Persero), paket asrama mahasiswa dan perumahan dosen oleh PT Wijaya Karya (Wika), serta paket infrastruktur jalan, jembatan, pemagaran dan power house oleh PT Brantas Abipraya (Persero).

Berdasarkan peninjauan, progres paket ruang rektorat dan gedung fakultas telah mencapai 20 persen,sedangkan progress paket infrastruktur baru mencapai sekira 7 persen.

Progres tertinggi yakni pembangunan asrama mahasiswa dan perumahan dosen yang telah mencapai 70 persen. Nantinya asrama tersebut memiliki 240 kamar, 16 di antaranya untuk penyandang disabilitas dengan ukuran luas 15 meter persegi.

Terkait lahan yang belum dibebaskan untuk paket asrama mahasiswa dan perumahan dosen, General Manager Proyek PT Wika Yulianto mengatakan masih ada sekitar 9 persen lahan yang belum dapat digarap. Menurutnya, proses pembebasan lahan ini akan dirampungkan pada Oktober mendatang.

“Di sini ada sekitar 9 persen yang belum bisa dikerjakan (karena terhambat pembebasan lahan). Nanti ditargetkan selesai Oktober 2019,” ujar Yulianto.

Selain Plh. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Daud Achmad, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Syafruddin, hingga Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, serta Rektor UIII Komaruddin Hidayat ikut mendampingi Wapres dalam kunjungan kerja ke UIII Depok.
Baca juga: Jokowi-JK letakkan batu pertama mulainya pembangunan kampus UIII
Baca juga: UIII siapkan imam untuk promosikan Islam moderat ke seluruh dunia
Baca juga: Menag: pusat kajian Islam dunia di UIII

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019