Yogyakarta (ANTARA) - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia mendorong para mahasiswa di Tanah Air harus dapat menguasai literasi data, teknologi dan kemanusiaan agar ketika lulus perguruan tinggi bisa beradaptasi dan berkompetisi sesuai dengan perkembangan zaman.

Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Dirjen Belmawa) Kemenristekdikti, Ismunandar di Yogyakarta, Selasa mengatakan saat ini adalah abad paling inovatif dalam sejarah manusia, karena waktu antara penemuan dan perkembangan teknologi semakin cepat.

"Kini eranya big data, artificial intelligent, robotics dan internet of thing oleh karenanya mahasiswa harus menguasai literasi baru seperti literasi data, teknologi dan kemanusiaan agar ketika lulus akan semakin kompetitif dan adaptabel dengan perkembangan zaman," katanya.
Baca juga: Presiden: perguruan tinggi wajib fasilitasi pengembangan inovasi

Selain itu, kata Ismunandar saat membuka kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKBMB) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di GOR UNY, mahasiswa juga harus menjadi pembelajar sepanjang hayat agar tidak tergantikan oleh robot atau mesin di masa yang akan datang.

Dia mengatakan, para mahasiswa baru harus segera menyesuaikan diri untuk belajar di universitas. Sementara dosen bertanggungjawab untuk menginspirasi mahasiswa, memberi tantangan dan mendorong untuk terus belajar dan terus maju.

"Tanggungjawab mahasiswa adalah belajar dengan giat dan bekerja keras untuk meraih kesuksesan belajar. Kesuksesan bergantung pada 'passion' dan ketekunan. Tugas mahasiswa baru adalah menemukan apa passionnya masing-masing,"
katanya.
Baca juga: Kedubes - UMP komitmen wujudkan "SDM Unggul Indonesia Maju"

Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut mengatakan, bahwa apapun keinginan manusia dalam hidup, pendidikan tinggi merupakan elevator paling cepat untuk mencapainya.

"Di era revolusi industri 4.0 siapa yang lincah, cepat dan adaptif adalah yang akan memenangkan kompetisi," kata Ismunandar.

Sementara itu, Rektor UNY Sutrisna Wibawa mengatakan, di era industri 4.0 ini mahasiswa tidak cukup sekadar menjadi mahasiswa, tapi jadilah mahasiswa yang unggul, karena persaingan global telah terbuka lebar sehingga akan bersaing dalam dunia kerja yang bersifat regional dan global.

Oleh karena itu, kata Rektor, dengan mempunyai keunggulan komparatif, para mahasiswa akan mempunyai nilai tambah dalam persaingan di dunia kerja tersebut.

"Untuk mewujudkan itu, UNY memberikan kesempatan dan dukungan yang sangat memadai, tidak hanya melalui perkuliahan, tetapi melalui pusat-pusat kegiatan mahasiswa baik dalam bidang penalaran, olah raga, seni dan bidang khusus lain," katanya.
Baca juga: Menteri Nasir : perguruan tinggi harus terus berinovasi
Baca juga: Fisipol UM Palangkaraya perluas kuliah lapangan luar negeri

Mahasiswa Jember ciptakan pembersih feses kandang ayam

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019