Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri meluncurkan buku "Presidensi Indonesia pada DK PBB Mei 2019" sebagai warisan institusional yang akan berguna bagi keanggotaan Indonesia di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) di masa mendatang.

Diskusi Publik dan Peluncuran Buku "Presidensi Indonesia pada DK PBB Mei 2019" diselenggarakan di Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta pada Jumat.

Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemlu Febrian A. Ruddyard mengatakan buku tersebut merupakan dokumentasi dan bentuk akuntabilitas kepada publik mengenai seluruh aspek pelaksanaan Presidensi Indonesia yang memuat pernyataan resmi dan kumpulan foto kegiatan yang diselenggarakan Indonesia selama kepemimpinannya di DK PBB sepanjang Mei 2019.

Dalam diskusi publik yang mengusung tema "Peran Anggota Terpilih DK PBB: Pembelajaran dari Presidensi Indonesia", diangkat berbagai peran negara anggota tidak tetap DK PBB dalam perbaikan tata kerja Dewan Keamanan.

Disampaikan pula bahwa kontribusi Indonesia tidak hanya melalui rangkaian kegiatan signature events, namun juga tercermin melalui upaya perbaikan tata kerja DK PBB.

Salah satunya, melalui penyelenggaraan Informal Sofa Talk yang terinspirasi konsep musyawarah dan Regional Wrap Up Session yang mengedepankan kebersamaan.

Kepemimpinan Indonesia di DK PBB sepanjang Mei 2019 mengangkat tema "Menabur Benih Perdamaian" dan telah menorehkan kontribusi dalam upaya memajukan perdamaian dan keamanan internasional.

Acara peluncuran buku "Presidensi Indonesia pada DK PBB Mei 2019" dan diskusi publik dihadiri berbagai peserta yang berasal dari Kemlu RI, perwakilan kementerian/lembaga, duta besar negara anggota DK PBB, perwakilan think-tank, akademisi, dan media.

Baca juga: Indonesia dorong penguatan peran negara anggota tidak tetap DK PBB

Baca juga: Kemlu RI dorong isu Kashmir diselesaikan lewat dialog Pakistan-India

Baca juga: Indonesia perkenalkan metode kerja "Sofa Talk" di DK PBB

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019