Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa selaku ketua majelis pembimbing daerah (Kamabida) Gerakan Pramuka di provinsi setempat mendukung program pengenalan kepanduan sejak dini atau yang disebut prasiaga.

"Saya rasa memang harus dimulai dari pendidikan anak usia dini untuk membentuk karakter generasi penerus bangsa," ujarnya kepada wartawan usai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Pramuka Indonesia 2019 di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Rabu.

Menurut dia, Pramuka merupakan wadah untuk memperkenalkan anak-anak usia dini (5-7 tahun) mulai cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga menjadi satu hal substantif dan titik tekan mewujudkannya.

"Prasiaga diperkenalkan sejak awal, seperti salam Pramuka, lalu lagu Satya Dharma Pramuka dan isinya. Ini pola bagus untuk cinta terhadap NKRI," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Pramuka prasiaga direncanakan akan diluncurkan oleh Presiden RI sekaligus ketua majelis pembimbing nasional Joko Widodo pada rangkaian peringatan Hari Pramuka 2019 di Jakarta bersama Komjen Pol (Purn) Budi Waseso selaku ketua kwartir nasional.

Sementara itu, Gubernur Khofifah pada amanatnya saat membacakan sambutan Kakwarnas menyampaikan lima poin sebagai pesan untuk para generasi bangsa, yaitu pertama menggarisbawahi permasalahan mendasar dan berdampak pada bangsa seperti korupsi, radikalisme serta narkoba.

"Tiga hal itu akan mengganggu integritas bangsa kemajuan dan produktivitas bangsa. Maka kita harus bersama-sama melakukan langkah-langkah korektif, antisipatif dan preventif yang komprehensif," katanya.

Poin kedua, kata dia, diinginkannya proteksi terhadap produk pertanian sehingga Pramuka bisa turut meningkatkan daya saing serta memaksimalkan konsumsi produk-produk pertanian dalam negeri atau lokal.

"Lalu ketiga adalah antisipasi secara signifikan terhadap bencana alam maka yang diharapkan seluruh anggota Pramuka di seluruh jajaran kwartir diharapkan bisa berkoordinasi dengan seluruh instansi yang memiliki kewenangan, terutama pada penanganan bencana alam," kata Khofifah.

Poin keempat, lanjut dia, Pramuka memiliki sensitivitas terhadap sampah yang artinya perhatian terhadap lingkungan, terutama sampah plastik harus seperti didaur ulang minimal menjadi kompos dan menghindari penggunaan sampah plastik sekali pakai.

"Poin kelima tentang program prasiaga tadi," kata mantan menteri sosial tersebut.

Sementara itu, turut hadir pada upacara Hari Pramuka 2019 di Grahadi yaitu Kakwarda Pramuka Jatim, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi, serta sejumlah pejabat Forkopimda Jatim lainnya.

Sebagai peserta upacara adalah ratusan anggota Pramuka dari sejumlah gugus depan dan berbagai satuan karya (saka) serta pelajar di Jawa Timur.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019