Banjarmasin (ANTARA) - Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Dr H Sutarto Hadi menjadi narasumber dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Sekolah P3SPS yang diselengarakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat beberapa waktu lalu di Banjarmasin.
Dalam acara yang dibuka oleh Komisioner KPI Pusat Ubaidillah itu, Rektor menyoroti tentang pentingnya konten lokal di televisi nasional yang bisa dinikmati oleh masyarakat.
"Konten lokal yang seimbang tentunya akan berdampak positif terhadap perkembangan daerah," kata Sutarto.
Indonesia, kata dia, memiliki sumber daya lokal berupa budaya dan alam yang berlimpah. Sayangnya keberagaman itu belum diolah dengan baik sehingga muncul realitas bahwa Indonesia adalah Jawa.
"Di situ peran penyiaran agar mengikis realitas tersebut, dimana hal ini bisa dilakukan dengan aturan jatah konten lokal yang seimbang. Potensi ini harus dapat dimanfaatkan melalui porsi konten yang memadai," jelasnya.
Secara regulasi Indonesia masih kalah dibandingkan dengan beberapa negara lain yang memiliki peraturan lebih ketat tentang konten lokal dalam peraturan mereka.
Australia misalnya, 55% dari konten mereka harus berisi muatan lokal, dan itu harus ditayangkan di slot prime time, dimana siarannya mulai pukul 18.00 waktu setempat hingga malam hari.
Kemudian ada Bulgaria yang porsi muatan lokalnya hingga 50%, Perancis 40 persen, dan Malaysia sampai 80 persen dengan programnya harus menggunakan bahasa nasional.
Terkait pelaksanaan siaran lokal di Indonesia, Sutarto menilai masih belum sepenuhnya dilaksanakan oleh lembaga penyiaran.
Namun dia juga melihat bahwa siaran televisi bukan industri yang murah. Hal ini berkaitan soal biaya produksi dan biaya riset yang mahal untuk membuat konten lokal.
Sehingga pilihan untuk membeli konten dari rumah produksi tetap menjadi pilihan utama stasiun televisi.
"Hal ini juga menjadi tanggung jawab kita sebenarnya untuk bisa mengangkat muatan lokal untuk bisa tampil secara nasional," tandas Sutarto.
Konten lokal seimbang berdampak positif terhadap perkembangan daerah
Selasa, 9 April 2019 11:45 WIB
Konten lokal yang seimbang tentunya akan berdampak positif terhadap perkembangan daerah