Rantau, (Antaranews Kalsel) - Dewan Harian Cabang (DHC) Badang Pembudayaan Kerjuangan (BPK) 45 Kabupaten Tapin laksanakan musyawarah cabang 2019 di aula Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Pemkab Kabupaten Tapin, Kamis (31/1).
Acara yang dibuka Staf Ahli Bidang Pemerintahan Politik dan Hukum Alfian Yusuf, Perwakilan DHD Provinsi Kalimantan Selatan, Sekertaris Dispora Pemkab Tapin Syafruddin, Camat se Kabupaten Tapin, tokoh pemuda, dan pengurus DHC Kabupaten Tapin.
Dalam sambupatannya, Bupati Tapin yang dibacakan Yusuf mengatakan, kegiatan Muscab ini merupakan langkah awal bagi sebuah visi misi organisasi yang mana akan melahirkan kepengurusan yang lebih baik.
"Tujuan keberadaan BPK 45 hendaknya dapat mengembang visi dan misi pelestarian jiwa semangat dan nilai-nilai 45. Untuk melakukan pembaharuan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara, " ujarnya.
Dikatakannya, Keberadaan BPK 45 yang telah lama terbentuk tidak lagi diragukan kiprahnya dalam membangun karakter kebangsaan sejarah panjang BPK 45 dalam mengembang visi dan misi pelestarian juang dan semangat nilai 45.
Berharap organisasi BPK 45 menjadi garda terdepan dalam melestarikan 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara dengan tampil sebagai teladan inisiator dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan organisasi sendiri lingkungan keluarga masyarakat dan bernegara.
Sementara itu, Perwakilan DHD BPK 45 Kalsel H Yusran dalam sambutannya mengatakan persoalan bangsa dihadapkan dengan ingin menang sendiri tidak mau menghargai pendapat orang lain menjadi kerikil bagi bangsa ini.
"Padahal bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku agama adat istiadat yang berbeda-berbeda, maka sudah seharusnya semua perbedaan itu menjadi pemersatu bangsa," ujarnya.
Maka dengan itu, Dengan keberadaan BPK 45 ini para pengurusnya mampu menjadi garda terdepan untuk menjadi teladan untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan berbangsa dan bermegara.
DHC BPK 45 Tapin Laksanakan Muscab 2019
Jumat, 1 Februari 2019 6:10 WIB
Padahal bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku agama adat istiadat yang berbeda-berbeda, maka sudah seharusnya semua perbedaan itu menjadi pemersatu bangsa