Batulicin,(Antara) - Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, H. Sudian Noor meminta seluruh masyarakat "Bumi Bersujud" agar bisa menjaga kerukunan antarumat beragama menjelang pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, DPR, DPRD, DPD pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
"Ayo kita saling menjaga kerukunan, jangan sampai perbedaan pilihan dalam pemilihan umum menimbulkan konflik yang menyebabkan situasi kamtibmas tidak kondusif sehinga merugikan berbagai pihak bahkan menimbulkan konflik yang berkepanjangan," katanya, di Batulicin.
Dia mengatakan, Pemilu merupakan merupakan agenda nasional yang wajib dilaksanakan satu kali dalam lima tahun sehingga harus didukung seluruh masyarakat untuk mensukseskan kedaulatan demokrasi yang aman, damai dan sejuk.
Menurut Bupati, perbedaan pilihan adalah sebuah keniscayaan, namun jangan sampai menjadi pertentangan apalagi sumber konflik bernuansa SARA sehingga masyarakat banyak yang menjadi korbannya. Hindari gesekan apalagi yang mengarah ke konflik antarwarga akibat beda pilihan dan pandangan politik.
Yang paling penting dalam demokrasi adalah semuanya harus mampu menahan diri terhadap gesekan gesekan yang mampu menimbulkan konflik sehingga suasana kondusif tetap terpelihara dengan baik.
Dia menjelaskan, segala isu yang bisa memecah kerukunan umat beragama ini bisa ditolak dengan paham-paham agama yang baik dan mempersatukan.
Neraga Indonesia saat ini sedang menjalani tahun politik, di mana isu-isu yang bisa membelah kesatuan dan persatuan sebagai anak bangsa ada saja oknum yang menyebarkan isu sara baik atas nama agama maupun kesukuan, sabab itu seyogyanya dalam sebuah pesta ini mari kita menunjukkan kegembiraan bagi semuanya dengan mambangun demokrasi yang damai.
"Ayo masari kita tunjukkan dalam pemilu 2019 menjadi pesta demokrasi yang bernuansa gembira, damai, dan saling rukun antar umat beragama, dan yang paling penting jangan ada perselisihan yang menimbulkan perpecahan saudara," jelasnya.
Diungkapkan Bupati bahwa kerukunan umat beragama di Kabupaten Tanah Bumbu sudah terjalin dengan baik, sehingga tidak bada yang merusak karena kepentingan sesaat apalagi karena haus kekuasaan.
"Kalau Pemilu 2019 tidak sukses, maka akan menjadi kerugian kita bersama, sehingga harus dihindari jangan sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan demi demokrasi negara ini terus berjalan selamanya," pungkasnya.
"Ayo kita saling menjaga kerukunan, jangan sampai perbedaan pilihan dalam pemilihan umum menimbulkan konflik yang menyebabkan situasi kamtibmas tidak kondusif sehinga merugikan berbagai pihak bahkan menimbulkan konflik yang berkepanjangan," katanya, di Batulicin.
Dia mengatakan, Pemilu merupakan merupakan agenda nasional yang wajib dilaksanakan satu kali dalam lima tahun sehingga harus didukung seluruh masyarakat untuk mensukseskan kedaulatan demokrasi yang aman, damai dan sejuk.
Menurut Bupati, perbedaan pilihan adalah sebuah keniscayaan, namun jangan sampai menjadi pertentangan apalagi sumber konflik bernuansa SARA sehingga masyarakat banyak yang menjadi korbannya. Hindari gesekan apalagi yang mengarah ke konflik antarwarga akibat beda pilihan dan pandangan politik.
Yang paling penting dalam demokrasi adalah semuanya harus mampu menahan diri terhadap gesekan gesekan yang mampu menimbulkan konflik sehingga suasana kondusif tetap terpelihara dengan baik.
Dia menjelaskan, segala isu yang bisa memecah kerukunan umat beragama ini bisa ditolak dengan paham-paham agama yang baik dan mempersatukan.
Neraga Indonesia saat ini sedang menjalani tahun politik, di mana isu-isu yang bisa membelah kesatuan dan persatuan sebagai anak bangsa ada saja oknum yang menyebarkan isu sara baik atas nama agama maupun kesukuan, sabab itu seyogyanya dalam sebuah pesta ini mari kita menunjukkan kegembiraan bagi semuanya dengan mambangun demokrasi yang damai.
"Ayo masari kita tunjukkan dalam pemilu 2019 menjadi pesta demokrasi yang bernuansa gembira, damai, dan saling rukun antar umat beragama, dan yang paling penting jangan ada perselisihan yang menimbulkan perpecahan saudara," jelasnya.
Diungkapkan Bupati bahwa kerukunan umat beragama di Kabupaten Tanah Bumbu sudah terjalin dengan baik, sehingga tidak bada yang merusak karena kepentingan sesaat apalagi karena haus kekuasaan.
"Kalau Pemilu 2019 tidak sukses, maka akan menjadi kerugian kita bersama, sehingga harus dihindari jangan sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan demi demokrasi negara ini terus berjalan selamanya," pungkasnya.