Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Bank Indonesia bakal membangun klaster pertanian di Desa Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, yang merupakan lokasi pelaksanaan peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS).
Kepala Kantor Bank Indonesia Kalimantan Selatan Herawanto di Banjarmasin, Kamis, mengatakan saat ini pihaknya berupaya mendorong berbagai sektor pembangunan untuk pertumbuhan ekonomi daerah.
Salah satunya adalah pengembangan sektor pertanian dan beberapa sektor lainnya untuk menekan laju inflasi di daerah.
Sebagai upaya menekan laju inflasi daerah, pihaknya bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalimantan Selatan, mengadakan penjajakan kerja sama antardaerah diantaranya pasokan telur dari Blitar.
Selain itu dilakukan penjajakan dengan BPPT untuk penerapan teknologi pertanian dan perikanan. Kemudian perluasan program Rumah Pangan Lestari baik dari sisi cakupan tanaman/ternak maupun pemanfaatan lahan kosong instansi/korporasi.
TPID Provinsi Kalimantan Selatan dan Pemerintah Kota Banjarbaru juga menginisiasi penanaman perdana Rumah Pangan Lestari (RPL) Instansi/Korporasi.
RPL tersebut, bertempat di lahan Bank Indonesia seluas satu hektar yang terletak di Kota Banjarbaru.
Adapun tanaman yang ditanam adalah bibit cabai dan bawang merah yang juga merupakan komoditas penyumbang inflasi di Kalsel.
Dengan pemanfaatan RPL saat ini, diharapkan dapat menjadi contoh bagi instansi/korporasi maupun masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong melalui penanaman tanaman bahan makanan sehingga mampu mendukung kestabilan inflasi bahan makanan.
TPID Kotabaru juga melakukan inovasi berupa pengembanganBadan Usaha Milik Desa (BUMDES) untuk meningkatkan aksesabilitas distribusi barangdan memanfaatkan lahan jagung.
Lahan jagung yang direvitalisasi akan mendukung pasokan pakan untuk ayam pedaging dan petelur.
Terkait pertumbuhan ekonomi daerah, tamah Herawanto, pada 2018, tumbuh cukup stabil.
Berdasarkan data BI, perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan III-2018 tumbuh sebesar 5,16 persen meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,61 persen.
Arah pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan, yang meningkat pada triwulan III-2018 berbeda dengan nasional yang tumbuh melambat.
Perlambatan ekonomi nasional bersumber dari perlambatan ekspor yang terjadi akibat penurunan ekspor mentah dari daerah Papua dan Nusa Tenggara Barat
Dari sisi permintaan, peningkatan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan III-2018, bersumber dari meningkatnya kinerja ekspor dan investasi
Peningkatan ekspor bersumber dari peningkatan ekspor komoditas batubara dan CPO, didorong oleh perbaikan harga batubara serta panen raya tandan buah segar (TBS)
Sedangkan peningkatan investasi didorong oleh investasi infrastruktur dan investasi industri dan konsumsi RT dan konsumsi pemerintah tumbuh melambat.
Dari sisi penawaran, peningkatan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan III-2018 didorong oleh peningkatan kinerja sektor pertambangan, sektorpertanian, sektor industri pengolahan, dan sektor konstruksi.
Peningkatan kinerja sektor pertanian didukung oleh masuknya periode panen raya bagi subsektor tabama (padi lokal) dan subsektor perkebunan (TBS).
BI bakal bangun klaster pertanian di Jejangkit
Jumat, 18 Januari 2019 8:02 WIB