Amuntai, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan mulai fokus untuk penanganan sampah secara lintas sektoral karena penanganan sampah melalui satu instansi selama ini kurang optimal.
Kepala Dinas Perumahan, Pemukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim LH) Risnaidy di Amuntai, Kamis mengatakan produksi sampah di Wilayah Kabupaten HSU 110 ton perhari tidak bisa ditangani sendiri oleh Dinas Perkim LH.
"Sampah yang tertangani Dinas Perkim LH hanya sekitar 50 ton dan hanya 30 ton perhari yang terangkut ke tempat pembuangan akhir," ujar Risnaidy.
Risnaidy mengatakan, masih banyak sampah yang terangkut karena masih terbatasnya armada pengangkut dan jumlah petugas.
Kondisi ini, lanjutnya, semakin diperparah karena masih kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat untuk memilah dan mengelola sampah, sehingga sebagian sampah tak terangkut karena dibuang sembarangan.
Risnaidy mengatakan, HSU memiliki 22 bank sampah namun hanya 4 buah yang aktif karena minimnya pelatihan petugas bank sampah.
Demikian pula, katanya, terdapat 4 buah tempat pembuangan sampah reuse, reduce recycle (TPS 3R) di wilayah perkotaan dan tiga wilayah pedesaan juga belum berjalan optimal.
Pemkab HSU lantas mulai memikirkan kerja sama lintas sektoral dengan semua organisasi perangkat daerah dan melibatkan pihak swasta untuk mengatasi persoalan sampah.
"Kita akan meluncurkan Gerakan HSU Barasih! awal Nopember 2018 agar semua SKPD, BUMD dan pihak swasta juga memiliki program dan kegiatan pengelolaan sampah," terangnya.
Melalui gerakan ini, lanjutnya, setiap desa akan dibangun Bank Sampah yang direalisasikan bertahap untuk dua hingga tiga tahun kedepan. Pengelolaan dana desa juga akan dilibatkan dalam Gerakan HSU Barasih!.
Risnady menjelaskan ada tujuh paket yang akan dijalankan melalui Gerakan HSU Barasih! yakni meningkatkan peran serta masyarakat, optimalisasi sarana dan prasarana pengelolaan sampah.
Selain itu, tambahnya lagi, dilakukan optimalisasi tempat pemprosesan akhir sampah di Desa Tebing Liring, melaksanakan lomba kebersihan dan pengelolaan sampah disekolah, perkantoran, desa dan kelurahan.
"Kita juga akan mencoba menciptakan lapangan kerja dan wira usaha persampahan melalui Program Bank Sampah, pengelokaan TPS 3R dan lainnya," terangnya.
Penataan dan penegakan regulasi persampahan serta koordinasi pelaksanaan Gerakan HSU Barasih!.
Dinas Perkim LH selaku leading sector akan mengawal agar gerakan HSU Barasih! secara berkesinambungan dilaksanakan.
Sosialisasi kepada masyarakat juga akan semakin ditingkatkan disamping penambahan petugas dan pelatihan masyarakat untuk pengelolaan Bank Sampah di tiap desa.
HSU Fokus Penanganan Sampah Lintas Sektoral
Kamis, 18 Oktober 2018 19:52 WIB
Sampah yang tertangani Dinas Perkim LH hanya sekitar 50 ton dan hanya 30 ton perhari yang terangkut ke tempat pembuangan akhir,